Mempertahankan Karo Sebagai Suku Bangsa Indonesia

Oleh: Ricky Mainaky Purba (Pekanbaru)

 

Terkadang saya tersenyum sendiri saat melihat di medsos banyak foto orang-orang yang peduli dengan budaya leluhur Suku Karo. Membuat hati senang, tapi bisa juga membuat rasa khawatir. Banyak komentar yang membangun di dalamnya, tapi ada juga kekhawatiran karena terlalu sedikit orang yang peduli dengan Budaya Karo.

Apakah mereka yang peduli saat ini tetap bertahan tanpa dukungan Suku Karo yang besar ini?

Itu yang perlu kita renungkan. Soalnya, motif ekonomi akan tetap berdampingan dengan adat budaya. Alasannya bagi mereka yang peduli mempunyai kebutuhan, setidaknya bagi Suku Karo untuk melibatkan mereka di acara-acara (lakon) keluarga.




Kalahnya kita Suku Karo dengan suku-suku lain adalah bahwa kita terlalu suka yang instan, sehingga apa saya yang telah kita miliki akan terkikis. Oleh karena itu, marilah kita melibatkan mereka yang peduli dengan budaya kita ini, karena banyak orang memandangnya terlalu sepele.

Bagi mereka yang peduli, tetaplah berkarya, karena perjuangan kinikaron ini belum selesai. Jangan pernah bosan, jangan pernah haus akan dukungan. Tanamlah dukungan itu di dalam hati, maka ia akan berbuah di dalam hati juga. Tetaplah semangat, kumandangkan: “Aku Kalak Karo, sapa aku dengan MEJUAH-JUAH”.

Foto header: LAMELA NGOSEI








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.