Kolom Sanji Ono: MENDUKUNG MAS GIBRAN

Solo sejak sepeninggalan Jokowi sama sekali tidak ada perubahan yang berati. Solo struck, stagnan dengan rutinitas kemacetan di mana-mana. Kalau kita lagi cari onderdil mobil second kualitas super harga murah meriah di Pasar Klitikan rasanya gerah, panasnya poll banget.

Nyaris ngak ada penghijauan sama sekali di sana.

Belum lagi kalau kita baca berita soal penanganan aksi terorisme. Yang ketangkap rata-rata terorisnya dari Solo dan sekitarnya. Pemimpin lama tidak memiliki ketegasan hingga intoleran berkembang biak di mana mana.

Nah, dari sanalah warga Solo terutama anak-anak mudanya bergrilya menemui Gibran. Mereka meyakinkan Gibran supaya bersedia maju di Pilwalkot Solo. Gibran yang awalnya ogah masuk politik akhirnya berubah fikiran bersedia masuk ke ranah politik.

Padahal, kalau hanya ingin hidup tenang dan mencari kekayaan cukuplah duduk manis mengelola 35 cabang gerai Markobar. Fokus mengurus Katringan Chili Pari, minuman cepat saji, fasion, startup dan usaha dia lainnya yang kalau ditotal omsetnya diperkiraan mencapai puluhan milyar rupiah per bulan.

Jadi, sekali lagi, kalau mau cari kaya Gibran, nggak akan pernah mau masuk politik.

Dia bersedia dicalonkan karena mendengar keluh kesah warga Solo. Warga sudah jenuh 10 tahun Solo berjalan di tempat. Mereka sadar bila kelak Solo dipimpin kembali calon yang tidak revolusioner, tidak Out of The Box ditambah lagi umur yang sudah senja mau jadi apa Solo ke depannya.

Politik dinasti itu salah bila hasil kepemimpinannya nggak kelihatan sama sekali. Bahkan cenderung berjalan mundur. Seperti rezim Ratu Atut di Banten atau di Kediri. Dimulai dari sang suami Bupati Sutrisno yang menjabat selama 10 tahun. Kemudian dilanjutkan istri tuanya Haryati Sutrisno saat Pilkada sukes megalahkan istri muda suaminya.

Politik Dinasti tak selamanya buruk, Gandi di India dan Bush di Amerika adalah contoh dinasti yang berhasil dan patut dicontoh. Lihat India dan Amerika saat ini, mereka adalah salah satu negara dengan ekonomi terbesar di dunia.

So, untuk mas Gibran, saya dukung 1 juta persen. Nggak usah denger omongan Kadrun. Jangankan nyalon Walikota, lah sampean nyalon RT aja pasti tetep dinyinyirin,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.