Kolom Andi Safiah: MENGKRITIK JOKOWI

Jokowi juga perlu dikritik atas kinerja ASU yang telah sukses membuat warga Jakarta termasuk Jokowi sendiri harus berselancar di atas genangan air. Diamnya Jokowi terhadap kinerja ASU adalah kesalahan.

Pasalnya, Jokowi adalah kepala negara dan kepala pemerintahan.

Dialektika satiris perlu ditampilkan oleh Jokowi, bukan sekedar simbolisme yang makan banyak energi. Karena, diamnya Jokowi bisa membuat situasi semakin ambigu, seolah-olah Jokowi tidak punya sikap terhadap ASU, atau jangan-jangan Jokowi juga takut didemo oleh pasukan langit 212 yang sekarang juga ikut kebawa arus air selokan dengan kecepatan maksimal.




Kalau posisinya demikian, maka jangan salahkan saya sebagai rakyat jika menilai bahwa kinerja Ahok walaupun cuman sesaat jauh lebih produktif dan efektif ketika berhadapan dengan pasukan langit 212. Mengapa? Karena Ahok menggunakan basis konstitusional untuk menjawab kegelisihan umat Riziek yang tidak kuat dengan gaya koboi Ahok dalam menjawab berbagai problem Jakarta.

Sikap politik saya lebih condong ke gaya to the point Ahok dari pada gaya simbolisme Jokowi.

Yang jelas ASU perlu disapa oleh Jokowi, biar semangatnya untuk mengajak diskusi air dari langit semakin persisten, dengan harapan illusif bahwa airnya bisa di kontrol dengan kata-kata.

#Itusaja!

HEADER: Viva








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.