Kolom Eko Kuntadhi: MUNARMAN MEMBAWA FPI KE SURIAH!

Mulanya pada 24 Januari 2015. Saat itu FPI Makassar menggelar seminar mengenai khilafah. Acara berlangsung di Kantor FPI Makassar. Munarman hadir sebagai pembicara. Pembicara lainnya adalah Fauzan Ansari dan Basri. Sehabis seminar peserta dibaiat untuk setia kepada Abu Bakar Albagdadhi, khilafah dari Islamic State di Suriah dan Irak. Selain Munarman, dua pembicara lain kini sudah tewas. Mereka dikenal sebagai agen teror kelas berat. Jaringannya sudah mengakar. Esoknya digelar lagi acara Tabligh Akbar. Munarman tampil lagi sebagai pembicara. Dan ….

Di akhir acara, peserta dibaiat kembali, bersumpah setia IS. Ruli Keke dan istrinya Ulfa ikut dalam acara itu. Ia termakan ceramah Munarman, Basri dan Fauzan.

Tidak lama setelah baiat mereka bermaksud bergabung ke Suriah. Untungnya mereka ditangkap imigrasi Turki. Lalu dideportasi kembali ke Indonesia. Tapi, tekad sudah membara. Kedua orang yang otaknya sudah ringsek itu memutuskan ke Filipina Selatan. Bergabung dengan kelompok Abu Sayyaf. Mereka melakukan aksi di sana. Meledakkan gereja katedral di Filipina. Keduanya mati.

Bukan hanya Ruli Keke dan istrinya yang ikut di acara baiat itu. Di sana ada juga Lukman. Pada 2021, Lukman bersama Dewi istrinya meniru pasangan Ruli Keke dan Ulfa. Mereka meledakkan gereja Katedral. Tapi sasaran Lukman adalah Gereja Katedral di Makassar. Mungkin karena ia gak punya ongkos cukup untuk ke luar negeri.

Tapi warga yang baiat di Makassar bukan hanya mereka. Ada 500 jemaah yang bersumpah setia pada IS di bawah bimbingan Munarman. Jemaah-jemaah inilah yang beberapa kali merencanakan aksi.

Pada Januari 2021, Densus 88 menangkap jaringan teror di Makassar. Mereka merencanakan kerja besar. Waktu itu berhasil diamankan 22 orang, plus dua orang terpaksa ditembak mati. Dari semuanya 18 orang adalah anggota FPI. Dan rerata mereka adalah peserta baiat bersama Munarman. Atas nama FPI, Munarman memang rajin keliling daerah.

Di Medan ia juga melakukan baiat, atau sumpah setia. Tapi baiat bukan kepada Imam Besar Rizieq. Justru kepada Abubakar Albagdhadi pemimpin IS.

Kabarnya di IAIN Jakarta Munarman juga membimbing baiat sejumlah orang. Lagi-lagi diarahkan ke IS. Posisi Munarman sebagai Sekjen FPI semakin memudahkan dia untuk merekrut para laskar FPI untuk bergabung ke IS. Jika pun para laskar itu tidak diarahkan sampai baiat kepada IS, setidaknya mereka bisa bertindak sebagaimana layaknya teroris.

FPI membentuk devisi jihad. Isinya orang-orang yang bawaannya mau perang dan bikin rusuh ini. Anggota yang keranjingan kekerasan dikumpulkan di devisi ini.

Sebetulnya, ketika Rizieq kabur ke luar negeri akibat kasus chat mesum, para laskar sudah kehilangan gairah. Munarman bisa mengarahkan orang jadi beringas tapi gak bisa jadi ikon FPI seperti Rizieq. Munarman butuh Rizieq untuk mendorong FPI makin beringas. Makanya, ketika Rizieq pulang, ia makin dikompori untuk lebih ngaco. Petanteng petenteng melawan aparat dengan mulutnya.

Tujuan kengacoan Rizieq akan menjadi pemicu untuk gerakan lebih besar. Kali ini target besarnya adalah menciptakan kerusuhan di Indonesia. Mereka hanya sedang menunggu momentum saja. Munarman sebagai tokoh sentral di balik semua target itu. Ia senang Rizieq ngaco.

Ideologi FPI yang awalnya Ahlul Sunnah Wal Jamaah mulai digeser menjadi Wahabi Takfiri. FPI diarahkan oleh Munarman untuk jadi khawarij. Jika pun secara ibadah tetap mengikuti Ahlul sunah, tapi secara pemikiran laskar FPI sudah lebih Wahabi dari Wahabi Saudi. Mereka keras. Maunya perang. Dan siap jihad untuk membuat kerusuhan. FPI membentuk laskar laskar khusus.

Sebagian pengurus devisi jihad ini adalah laskar khusus juga. Tugas laskar khusus ini menjaga Rizieq. Mereka dilengkapi dengan senjata api. Doktrin kepada mereka, negara dan polisi adalah musuhnya. Nah, laskar khusus ini juga yang melakukan serangan ke petugas kepolisian di jalan tol. Mereka menyerang dengan senjata api. Untung saja petugas sigap. Ke-enam orang penyerang itu mati. Sisanya melarikan diri.

Sementara ceramah-ceramah Rizieq makin provokatif. Munarman senang. Ceramah itu bisa dikapitalisasi menjadi energi teror pendukungnya. Munarman tahu dengan gerakan yang makin berbahaya Rizieq pasti jadi target aparat kepolisian. Gak masalah. Justru itulah tujuannya. Rizieq ditangkap. Lalu, ia dan gerombolan FPI akan teriak-teriak didzalimi. Akan menghasut lebih banyak lagi orang untuk bergerak. Sementara para laskar FPI sendiri sudah menyiapkan langkah.

Di Condet, Waka Bidang Jihad FPI Jakarta Timur (Husein Hasni) mulai mengumpulkan rekan-rekannya untuk berbuat sebagai respon ditangkapnya Rizieq. Mereka akan membuat huru hara Jakarta. Targetnya membebaskan Rizieq dengan cara membakar Jakarta. Untuk itu mereka sudah berlatih membuat peledak. Jenisnya TATP, peledak high explosive yang sangat sensitif. Mereka menamakan takjil.

Bersama Hasni, tergabung juga Ahmad Junaidi, dan Bambang alias Abi. Sementara Zuhaimi Agus bertindak sebagai mentor pembuat bahan. Mereka sudah membeli bahan untuk membuat 200 pcs peledak. Akan didistribusikan ke seluruh cabang FPI di Jakarta. Sasarannya adalah pom bensin, toko dan pusat perbelanjaan khususnya yang dimiliki orang Tionghoa. Sasaran lain adalah aparat keamanan. Gerakan akan dilakukan bersamaan dengan demo besar.

Mungkin demonstrasi itu berkenaan dengan tuntutan pembebasan Rizieq.

Gak heran jika Rizieq ngotot banget minta sidang offline. Dan jangan lupa Munarman adalah salah seorang di dalam tim pembela Rizieq. Meski FPI kini jadi organisasi terlarang, tapi anggotanya tetap dibina secara klaindestein. Mereka mengikat diri dengan pengajian-pengajian kecil. Sambil ngaji, sambil kursus membuat peledak. Sambil mengasah parang.

Atas jasa Munarman, sel-sel ex FPI kini menjadi kepanjangtangan IS di Indonesia. Mereka ingin menjadikan Indonesia seperti Suriah atau Libya. Persidangan Rizieq dan suasana ekonomi saat pandemi cukup potensial untuk mewujudkan rencana gila itu.

Alhamdulillah, sebagian orang yang punya rencana jahat sudah ditangkap. Tapi jangan lupa. Mereka merencanakan serangan secara besar. Sel-sel lainnya diperkirakan masih terus bergerak.

“Mas, kenapa para mantan anggota FPI gak diarahkan untuk jual minyak telon oplosan aja sih? Kan lebih bermanfaat,” usul Abu Kumkum.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.