Nampakkan Celana Dalam, Biduan Kibot Lady Di Diamankan Polisi

Imanuel SitepuIMANUEL SITEPU. LUBUK PAKAM. Kemeriahan pesta pernikahan yang digelar di rumah Misno, Dusun Masjid, Desa Beringin (Kecamatan Beringin) mendadak heboh. Malam itu [Sabtu 8/6: sekira pukul 22.30 Wib], tiba-tiba sepasukan polisi dari Polres Deliserdang merengsek lokasi pesta pernikahan putra yang punya hajatan.

Petugas kepolisian tiba di sana jelas bukan hendak menghadiri undangan, melainkan untuk menghentikan sekaligus mengamankan para pemain kibot Lady Di berikut 4 biduanitanya yang tengah menghibur para undangan yang kebanyakan kaum muda.

“Kami minta hiburan segera dihentikan. Kami dari pihak Kepolisian,” bentak seorang petugas saat itu yang langsung naik ke panggung hiburan sambil memperlihatkan tanda-tanda kepolisian.

Menyaksikan itu para undangan pun sontak bubar. Sementara pemain kibot Lady Di yakni Totok berikut 4 orang biduanitanya diantaranya Novi (27) cewek asal Tanjungmerawa, Ida (26) dan Santi (22) janda muda asal Desa Sidodadi (Kecamatan Beringin)  yang tengah mengenakan busana minim saat menghibur para undangan. Mereka malam itu juga dibawa ke Mapolres Deliserdang berikut seperangkat alat-alat kibot tunggal.

Tak hanya mereka, yang punya hajatan pesta pernikahan pun turut digiring polisi untuk diamankan.

Tampilan Seronok

Polisi  menghentikan sekaligus mengamankan aksi kibot tunggal itu lantaran, saat beraksi, keempat biduanitanya dianggap terlalu seronok hingga sesekali celana dalam tipis yang dikenakannya terlihat jelas oleh para undangan.

Bahkan, para biduan kibot itu pun sempat pula mengajak undangan memberikan tips buat dirinya dan uang tips tersebut tentunya langsung diselipkan para undangan ke celana dalamnya yang hanya ditutupi oleh rok super mini. Jika tubuhnya bergoyang, celana dalam yang dikenakan para biduan itu pun jelas terlihat oleh warga.

Dasar itu pula hiburan yang disuguhkan para biduan itu pun dianggap terlalu seronok dan bahkan dianggap sudah melanggar norma-norma susila.

Kasat Reskrim Polres Deliserdang AKP Erwin Syahputra Manik kepada sejumlah wartawan menyatakan [Selasa 11/6], begitu mengamankan kibot tunggal itu, para pemain kibot dan biduannya serta si pemilik kibot Lady Di pun segera dimintai keterangan. Meski dianggap telah menebarkan porno aksi, namun para pemain kibot itu serta keempat biduannya serta pemiliknya tidak diamankan.

Seluruhnya mereka hanya diwajibkan saban hari melapor ke juru periksa yang menangani kasus porno aksi yang dianggap telah mereka lakoni. Sebelum pihak Kepolisian tiba di lokasi pesta itu, para kaum ibu di kawasan itu nyatanya lebih dulu protes akan aksi para biduan kibot Lady Di tersebut.

Para ibu pun sempat melaporkan hal itu kepada Kadus maupun Kepala Desa Beringin agar segera menghentikan aksi seronok para biduan kibot bongkar itu. Namun aksi protes kaum ibu itu tak ditanggapi oleh si pemilik hajatan yang terus saja melanjutkan hiburan kibotan. Karena itu, warga di sana segera melaporkan aksi seronok kibot Lady Di ke pihak Kepolisian, jelas Erwin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.