Kolom Boen Syafi’i: NEGERI INI BUTUH ORANG SEPERTI BUDI DJAROT — Lebih Banyak Lagi

Emang apa salahnya Budi Djarot yang bakar baliho bergambar Rizieq Shihab? Salahkah Budi Djarot bertindak demikian? Tidak. Karena gambar yang dibakar itu adalah milik seorang buronan, kriminal. Seseorang yang kabur dari tanggung jawab. Jadi, masalahnya di mana?

Oh dia bekas caleg PAN?

Apakah bekas PSK akan selamanya diberi label PSK? Apakah bekas begundal akan selamanya dicap begundal? Katanya kalian itu makhluk cerdas Bong, masak membedakan hal yang sederhana saja tidak bisa.

Justru negeri ini butuh orang-orang berkarakter seperti Budi Djarot. Dia berani serta lantang bersuara, dan tidak berlindung di balik kata-kata: “Kami kan makhluk pekerja, bukan pengangguran seperti Kadrun, buat apa demo segala?”

Basi? Emang kadrun semuanya pengangguran kah? Tidak juga.

Dan seorang Budi Djarot telah membuktikan itu semua. Tanpa banyak alasan, dia dan kelompoknya Gerakan Jaga Indonesia (GJI) berani menyuarakan aspirasi. Meski ancaman persekusi ada di depan mata.

Ingat bong, tanpa nyali negeri ini mustahil bisa berdiri. Surabaya adalah contoh nyata, bagaimana besarnya nyali bisa membuat ciut para kompeni.

Jika tidak bisa seperti Budi Djarot, setidaknya janganlah mencibir yang telah dilakukannya. Apalagi malah menuduh itu tindakan adu domba. Ah, itu kan ucapan Kadrun yang kalian jiplak, toh?

Tidak ada domba yang sedang diadu di sini. Adu domba hanya buat kelompok yang satu misi dan satu visi saja. Sedangkan Kadrun apakah satu misi dan satu visi dengan kita?

Sudah saatnya banyak orang yang berani bergerak seperti Budi Djarot dan kelompoknya. Karena perjuangan tanpa tindakan, hanya akan menjadi omong kosong belaka.

Jangan pula menggantungkan nasib bangsa ini kepada Pemerintah, lebih-lebih aparat, untuk bergerak duluan. Karena kita tau, kondisi Pemerintah saat ini seperti apa.

Ingat, setiap warga negara Indonesia wajib dan berhak membela bangsanya dari ancaman nyata. Salah satunya ancaman itu adalah infiltrasi faham ideologis asing yang ingin merubah kebhinekaan menjadi faham intoleran ala Negeri Gurun Sahara.

Silahkan berjuang demi NKRI tanpa embel-embel syariat khilafah, dengan cara apa saja. Asal jangan saling menghina, mencibir apalagi menuduh apa yang dilakukan itu adalah sebuah rekayasa.

Bukan dengan jumlah pasukan, syarat mutlak memenangi peperangan. Namun tindakan kontinyu dan konsistenlah yang bisa membuat kemenangan ada di genggaman.

Dan itulah yang dilakukan Kadrun saat ini. Jadi, jangan diam. Bergeraklah, bersuaralah, dan jangan lagi tengok kanan kiri. Lagian kalau tengok kanan kiri, emang situ mau nyebrang jalan, hah?!

Salam Jemblem..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.