Sirulo TV: Ngongsi Ndai Kita, Ribu? Kawasan Rawan Bencana Sinabung Meluas

Desa Rimokayu Mengungsi

Mata Air Bermunculan di Karo GugungNGGUNTUR PURBA. KABANJAHE. Jumlah pengungsi bencana erupsi Gunung Sinabung terus bertambah. Membludaknya jumlah pengungsi ini dipicu oleh meningkatnya intensitas erupsi serta luncuran awan panas yang semakin meluas dan semakin tinggi dengan jarak luncuran awan panas sudah menuju ke pemukiman warga yang berada di alur atau mulut kawah. Peningkatan aktivitas gunung berapi Sinabung yang terus terjadi berdampak pada meluasnya kawasan rawan bencana sehingga Desa Rimokayu (Kecamatan Payung) terpaksa juga diungsikan kemarin [Kamis 16/1].

Sebelumnya,  warga Desa Pintumbesi dan Desa Jeraya (Kecamatan Simpangempat) yang terletak di dalam radius 7 km dari kawah Sinabung telah direkomendasikan untuk diungsikan. Kedua desa ini berada di alur awan panas. Adapun evakuasi yang dilakukan terhadap warga Desa Rimokayu adalah atas pertimbangan debu vulkanik telah menyelimuti kampung mereka.

Bertambahnya jumlah pengungsi adalah karena Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (BGPVMBG) merekomendasikan untuk juga mengevakuasi ratusan warga Desa Rimokayu.

Ada juga yang menganggap aneh mengapa Rimokayu direkomendasikan untuk mengungsi sedangkan desa sebelahnya yang sangat dekat dengannya, yaitu Batukarang, tidak direkomendasikan untuk mengungsi. Lebih dari itu, pada hari yang sama [Kamis 16/1] saat warga Rimokayu mengungsi, warga Batukarang memeriahkan Kerja Tahun Ngerires.

ngguntur purba 103
Warga Rimokayu yang diungsikan ke Berastagi

Jumlah pengungsi yang mencapai  26 ribu lebih tentunya memerlukan bantuan logistik yang lebih banyak dari sebelumnya. Menurut Kepala Timnya dr. Sabrina br Tarigan, Satgas Tanggap Darurat Erupsi Gunung Sinabung terus mengupayakan untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi.

“Kebutuhan awal pengungsi seperti tikar, kasur, dan makanan telah disalurkan. Kebutuhan logistik untuk para pengungsi sementara ini telah terpenuh,” tutur Sabrina yang saat ini sedang mendapat kecaman keras di berbagai jejaring sosial atas ucapannya di sebuah media cetak terbitan Medan yang menyatakan tidak ada rumah rusak akibat debu vulkanik Sinabung.

Hingga saat ini, intensitas erupsi Gunung Sinabung yang disertai awan panas masih terus saja terjadi. Luncuran awan  panas kini terlihat sudah menuju pemukiman  yang berada di kawasan rawan bencana.

“Satgas Tanggap Darurat akan berkoordinasi terus dengan Badan Geologi PVMBG terkait perpanjangan status tanggap darurat ini,” kata dr. Sabrina br Tarigan ketika ditanya meningkatnya secara terus menerus aktivitas gunung berapi Sinabung.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.