Oleh SERIULINA KAROSEKALI (Sibolangit, Karo Hilir)
Disebut ndurabi dalam Bahasa Karo atau biasa dikenal dengan Jamur Susu Harimau dalam Bahasa Indonesia, dengan nama ilmiah Lignosus rhinocerotis, adalah jamur liar yang berkhasiat pengobatan. Orang-orang Karo mengenalnya sebagai obat batuk dan penurun demam panas terutama bagi anak-anak.
Belakangan ini dikenal juga secara umum di Indonesia obat alternatif mengobati kanker.
Di daerah Kecamatan Sibolangit (Kabupaten Deliserdang) (Karo Hilir), ndurabi ini biasanya tumbuh di kebun yang telah lama tidak dikelola lagi untuk bercocoktanam. Seperti halnya kebun kemiri yang didatangi hanya kalau mau panen buah kemiri saja.
Bagian yang bermanfaat dari jamur ini adalah umbinya yang tumbuh di bawah tanah. Dulunya orang-orang Karo menggunakan ndurabi ini hanya untuk konsumsi pribadi atau keluarga. Dimakan secara tunggal (tidak dengan makanan atau ramuan lain). Ada juga yang menggunakannya sebagai salah satu bahan ramuan obat yang disebut sembur.
Sembur adalah ramuan yang dicincang dan dikeringkan tanpa sinar matahari. Ramuan ini terdiri dari berbagai macam tumbuh-tumbuhan; baik liar maupun tumbuhan yang sudah dibudidayakan. Disebut sembur karena digunakan dengan cara mengunyahnya terlebih dahulu dan kemudian menyemburkannya ke badan anak-anak, khususnya perut.