PAGI BILANG HITAM SORENYA PUTIH — Pemimpin Tak Berpendirian

Oleh TAUFAN AGUNG GINTING (Medan)

Tadi siang aku ketemu dengan warga di pinggiran Kota Medan. Aku terkejut mendengar pernyataan seorang anak muda berusia 19 tahun yang masih duduk di Semester 1 di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara (USU Medan.

Aku sengaja menyembunyikan diriku siapa.

Dialog kami dan kawan-kawannya sejumlah lima orang itu cukup hangat dan mencerdaskan bagiku yang sudah berusia enam puluh ini. Dia bilang begini, “Kalau pemimpin pagi sore tak layak dipilih, Pak,” tegasnya.

Kutanya dia kenapa dia bilang begitu.

” Iya, Pak. Kalau calon pemimpin atau pemimpin itu ucapannya selalu berubah-ubah, itukan bahaya sekali memimpin negeri sebesar Indonesia ini. Gak bisa dipegang ucapannya. Lain pagi hari lain pula sore hari. Lain dua bulan lalu, lain pula bulan ini,” kata mereka.

Lanjut mereka lagi, “Pagi bilang hitam, sorenya katanya putih. Gak ada pendiriannya. Berbahaya bila bangsa kita yang berjumlah dua ratusan juta lebih dipimpin figur model itu.”

Aku pun mengangguk-angguk mendengar kecerdasan mereka mengamati tingkah polah para figur yang hendak bertarung di tahun 2024 tersebut. Padahal mereka baru tahun lalu tamat SMA itupun dari luar Kota Medan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.