Kolom Andi Safiah: PAKSAAN, AGAMA, DAN NEGARA

Idealnya, semakin banyak konsep yang beredar dalam pikiran rakyat Indonesia akan semakin baik. Kalau cuman satu konsep yang beredar dan disahkan oleh negara, kekacauaan yang akan terjadi. Karena, di luar konsep yang diakui oleh negara, dianggap ilegal. Padahal ….

Bisa jadi, apa yang dicap illegal justru adalah jalan menuju kemakmuran bersama.

Misalkan, satu konsep yang biasanya cukup ditakuti oleh otak-otak yang sudah kena doktrin agama serius; seperti ide memisahkan urusan keyakinan dan urusan Negara.

Keyakinan menjadi HAM setiap warga negara yang tidak bisa diganggu sedikitpun oleh negara. Negara hanya bertugas secara serius memastikan setiap keyakinan yang hidup dalam masyarakat bisa hidup berdampingan di bawah payung hukum Negara.

Mereka yang suka main paksa di atas keyakinan bisa dikategorikan pembuat onar dan negara bisa mengambil sikap tegas atas siapa saja yang doyan bikin onar di ruang-ruang publik. Kalau negara konsisten berdiri di atas jalur rasionalitas, tidak berpihak pada satu keyakinan apapun dalam masyarakat walau berstatus mayoritas, apa yang kita sebut keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia baru masuk akal.

Jadi, biarkan pikiran-pikiran rakyat dipenuhi dengan beragam konsep, gagasan, dan ide. Karena, benefit dari pikiran yang beragam, bukan seragam, akan kembali pada negara itu sendiri.

Cogita tute

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.