Kolom Edi Sembiring: PARA PETANI KARO HILIR ITU TIBA DI KOTA JAMBI — Terus Berjalan Tuju Istana Negara

Para petani Karo asal Desa Simalingkar A (Kecamatan Pancur Batu) dan Desa Mencirim (Kecamatan Kutalimbaru), Kabupaten Deli Serdang (Sumatera Utara), telah sampai di Kota Jambi, Provinsi Jambi [Kamis 23/7]. Mereka telah berjalan kaki dari Medan sejak tanggal 25 Juni 2020 untuk menuju Istana Negara, Jakarta.

170 petani ini ingin menjumpai Presiden Joko Widodo untuk meminta keadilan karena tanah yang mereka tempati telah digusur paksa oleh korporasi PTPN II.

Saat tiba di Pekanbaru (11 Juli 2020), Komisi VI DPR meminta perwakilan petani datang ke Jakarta. Dan 26 petani sebagai perwakilan telah berangkat dengan mobil medis ke Jakarta.

Perwakilan petani ini diterima Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah pada tanggal 15 Juli 2020. Di hari yang sama juga diterima oleh Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa DPR RI.

Lalu Ketua MPR Bambang Soesatyo menerima perwakilan Serikat Petani Simalingkar Bersatu (SPSB) dan Serikat Tani Mencirim Bersatu (STMB), di Ruang Kerja Ketua MPR, Jakarta [Selasa 21/7].

149 petani dari Serikat Petani Simalingkar Bersatu (SPSB) dan Serikat Tani Mencirim Bersatu (STMB), setelah beristirahat untuk memulihkan stamina, kembali melanjutkan perjalanan dari Pekanbaru ke arah Jambi untuk menuju Jakarta.

Sebagai kordinator lapangan adalah Yudi, Dicky Surbakti dan Awan Purba.

Dewan Pembina Serikat Petani Simalingkar dan Mencirim Bersatu (Aris Wiyono) kepada Sorasirulo.com mengatakan, para petani tetap ingin sampai ke Jakarta untuk bertemu Presiden Joko Widodo, agar negara hadir memberikan hak atas tanah yang mereka kuasai sejak tahun 1951, sebagai bentuk adanya kepastian hukum dari negara.

“Meskipun hujan, panas dan debu menerpa, para petani tetap semangat dan tegar sepanjang jalan. Tidak ada sesuatu yang tidak mungkin di dunia ini ketika kita mau berusaha. Mati terjajah atau berjuang untuk menang itu kata yang tepat bagi para pejuang agraria yang sedang berjalan kaki ke Jakarta ini,” tegas Aris.

Sesampainya di Jambi, rombongan petani Simalingkar dan Mencirim disambut oleh kawan-kawan dari Konsorsium Pembaharuan Agraria dan Walhi. Para petani diberikan tempat beristirahat serta mendapatkan bantuan makanan dan minuman serta obat-obatan.

Rencana, rombongan tersebut kembali melanjutkan perjalanannya [Jumat 24/7: Pagi] menuju Palembang. Mereka telah meninggalkan desanya selama 29 hari untuk meminta keadilan bagi dirinya dan masa depan anak dan cucunya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.