Pasar Gratis di Taipei

Merasakan Kehangatan Masyarakat Taipei

 

robetmi 1ROBETMI JUMPAKITA PINEM. TAIPEI. Gratis!!! Pernahkah kita mendapatkan barang secara cuma-cuma alias gratis? Atau, pernahkah kita memberi sesuatu dengan cuma-cuma ke orang lain? Atau juga, pernahkah kita mengerjakan sesuatu tanpa dibayar? Saya yakin pasti sudah pernah ya dari salah satu pertanyaan di atas.

Taipei, Minggu 29 Mei 2016 setelah selesai menghadiri acara wisuda mahasiswa saya di Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei saya langsung bergegas menuju Peace Memorial Park Taipei, tempat diselenggarakannya Taipei Free Market (Pasar gratis di Taipei) segala barang atau jasa yang ada di tempat ini bisa kamu dapatkan secara cuma-cuma, semuanya Gratis. Mulai dari buku, pakaian, mainan, aksesoris, tas, makanan, jasa pijat, pembuatan tattoo (body art), lukisan mini dan banyak lagi bisa kamu dapatkan.

Ini kedua kalinya saya menghadiri pasar gratis ini. Lumayan bisa dapat barang-barang yang masih bagus seperti sepatu, tas yang masih bagus (biasa anak kost ya kan semua diembat kalau gratis). Tapi, kali ini, memang saya fokus mencari buku yang bisa saya kirim ke Indonesia untuk adik-adik di SD Siosar karena saya lagi fokus membantu menghidupkan perpustakaan di SD Siosar. Tapi, sayang, saya terlalu terlambat untuk datang jadi hanya bisa meninkmati jasa pijat gratis.

Taiwan mungkin salah satu negara paling ramah di dunia. Mereka sangat welcome kepada masyarakat dunia. Saya ketemu banyak mahasiswa dari Eropa ataupun negara-negara Asia lainnya, semua mereka menginginkan kembali ke Taiwan sekalipun nanti sudah pulang ke negara masing-masing termasuk saya. Merasa beruntung bisa pernah merasakan kehangatan masyarakat Taiwan, kebaikan dan keramahan mereka.

Dari Taipei Free Market di Peace Memorial Park Taipei ini saya mendapatkan 2 poin yang bisa kita pelajari untuk dilakukan:

1. Orang Karo yang terkenal ramah bisa menjadi kunci sukses untuk menghidupkan kembali pariwisata Taneh Karo. Tidak hanya untuk wisata lokal, tapi dapat mengundang turis dari daerah dan negara lain. Seperti halnya Taiwan, mereka berhasil membuat masyarakat international memiliki kesan tak terlupakan akan indah ramahnya Taiwan.




2. Melalui Taipei Free market ini, mereka mampu mempertemukan banyak orang dari berbagai negara sehingga membuat orang ingin datang mengunjungi di samping mendapatkan barang atau jasa gratis bagi yang baru datang ataupun mau menyumbangkan bagi yang mau pulang ke negara asal. Event ini sederhana tapi membuat orang memiliki kesan yang luar biasa karena tidak hanya dapat barang, makanan, service gratis tapi juga teman baru yang menjadi momen selalu diingat orang.

Semoga Taneh Karo tidak hanya fokus pada pertanian tapi juga mampu menggalakkan sektor Pariwisata yang sebenarnya punya potensi luar biasa. Kita juga masyarakat Karo harus bersiap dan berbenah apalagi kita sudah memasuki ASEAN Economic Community (AEC) atau masyarakat Economi ASEAN (MEA) yang membebaskan seluruh Negara ASEAN untuk masuk ke semua Negara ASEAN.

Bisa kita bayangkan seandainya negara-negara ASEAN masuk ke Taneh Karo sekarang ini untuk berwisata? Seberapa siap kita masyarakat Karo? Semoga kita mulai berbenah terutama penguasaaan bahasa Inggris sebagai bahasa International untuk menghadapi MEA ini.








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.