Sepi Pengunjung, Pedagang Pasar Delitua Meradang 

Supir KPUM 23 Sukses Perawani Pacar di Malam Tahun BaruIMANUEL SITEPU. DELITUA. Di tengah sebagian besar pedagang menuntut hak karena belum mendapatkan lapak jualan di lokasi Deli Old Town, para pedagang yang telah menempati kios di lokasi pasar modern tersebut malah mengeluh.

“Siapa yang gak mengeluh, bang. Jualan gak laku karena sepi pengunjung,” kata R. Barus (42) salah seorang pedagang kepada Sora Sirulo kemarin [Sabtu 2/5].

Barus mengaku kian meradang ketika mendengar dalam waktu dekat pihak pengelola lokasi pasar akan mengenakan retribusi sebesar Rp 20 ribu setiap hari untuk sewa lapak.

“Pokoknya parah kali lah, bang. Uang itu belum termasuk retribusi yang dikenakan Dinas Pasar, retribusi sampah, air dan parkir kenderaan,” katanya.

Mereka pun tak tahu harus berbuat apa lagi. Sementara keuntungan yang mereka peroleh dari jualan di sini tidak seperti saat berjualan di lokasi Pajak Lama.

“Kalau jualan di sini, paling kami dapat untung Rp 200 ribu. Itu pun cuma pada hari pecan, Kamis. Kalau pada hari-hari biasa, jualan cuma sikit yang laku. Tidak seperti waktu saya jualan di Pajak Lama. Keuntungan bisa dibawa pulang hingga Rp 500 ribu. Apa lagi yang mau kami jual kalau segitu banyak pengeluaran yang harus ditutupi setiap hari? Sayuran aja gak laku dijual sampai layu,” keluh salah seorang penjual sayur.

Seorang pedagang mengaku, kalau terus seperti ini keadaannya, dia pun mau pindah ke lokasi Jambur Stargin, dekat Pasar Lama.

“Sebagian teman-teman yang belum mendapat lapak di lokasi ini berjualan di sana,” katanya seraya mengatakan sepinya lokasi Pasar Delitua yang terdapat di lokasi perumahan Deli Old Town karena tempatnya kurang strategis.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.