Pace Natalius Pigai melaporkan Ambroncius Nababan, Ketua Umum proJokowi-Amin (ini kelompok belum bubar kah?) karena isu rasial. Kalau saya melihatnya itu penghinaan, kenapa dibandingkan dengan gorila? Sama sekali tidak lucu meskipun alasan beliau melakukannya karena kesal dengan pernyataan Pigai soal vaksinasi.
Bila tidak suka dengan ujaran Pigai tentang vaksin, ya, balas dengan ujaran tentang vaksin tidak main serang fisik.
Nababan ini tidak sadar kalau pernyataannya membandingkan Pigai dengan gorila bisa menyulut api kemarahan orang Papua. Bila itu terjadi maka sia-sialah semua yang dikerjakan Jokowi, orang yang dia dukung mati-matian.
Bila orang Indonesia Bagian Barat dan Tengah melihat orang Indonesia Bagian Timur seperti gorila berarti kita tidak melihat mereka sebagai saudara. Lalu, mengapa menahan mereka tetap setia pada NKRI?
Btw, anda pernah dibuli atau dihina karena anda dianggap kurang cantik/ ganteng menurut standar orang itu?
Sekali waktu saat awal-awal ikut paduan suara Gloria KMK Magnus USU ada seorang mahasiswi Fakultas Kedokteran tiba-tiba bertanya kepada saya, “apa jelek dalam bahasa Jepang? Setelah saya beri tahu, tanpa rasa bersalah dia berkata langsung ke muka saya “kamu jelek”.
Reaksi saya?
Saya ingat saat itu saya terkejut tapi tidak marah, kaget saja. Heran saja ini orang kenapa. Tak berapa lama dia tidak aktif lagi di KMK. Beberapa tahun kemudian saya bertemu lagi dengan orang itu, saya tidak ingat namanya namun yang muncul di kepala saya, orang ini pernah berkata buruk kepada saya.
Saya sapa? Bagaimana saya menyapa bila tak ingat namanya? Masa iya saya bilang kamu masih ingat saya, orang yang pernah kamu katai jelek? Hahahaha…
Jangan pernah menyerang orang lain karena fisiknya. Kita tidak sedang ikut kontes model, kan? Bersikaplah baik kepada orang. Beda pendapat beda selera itu wajar dan sah saja.
Adu argumentasi silahkan tapi jangan menyerang fisik. Bersikaplah elegan seperti orang yang berpendidikan!