Kolom M.U. Ginting: MENDENGAR DARI PEMIMPIN

M.U. GintingKemarin, 1 Juni dijadikan Hari Nasional oleh Presiden Jokowi. Tambah lagi 1 hari libur kerja secara nasional. Peresmian hari 1 Juni ini tentu sudah dilandasi banyak pemikiran dan pikiran yang bermaksud baik bagi perkembangan bangsa ini, seperti dikatakan oleh Jokowi:

“Saya berharap ke depannya, masyarakat Indonesia terus berpegang teguh pada Pancasila. Tidak tergoyahkan persatuan dengan ancaman terorisme yang menghantui seluruh dunia.”

Walupun Pancasila telah disalahgunakan atau ditafsir salah ketika Orba, tetapi sekarang Jokowi yakin bahwa kekuatan terorisme tak bisa menggoyahkan Persatuan Indonesia atas dasar Pancasila itu.

”Pancasila harus jadi ideologi yang bekerja,” kata presiden.

pemimpin 3Sehabis teror Thamrin Jakarta, Jokowi bilang, ’tak perlu takut sama teroris’ dan JK bilang tak ada kaitan terorisme dengan agama Islam. Setelah itu Paus Fransiskus bilang bahwa terorisme adalah ulah pedagang senjata yang ’memberi makan keluarganya dengan duit berlumurah arah’. Ditambah lagi dengan kesimpulan akademisi AS sebelumnya Dr Michel Chossudovsky bilang bahwa:

“The so-called war on terrorism is a front to propagate America ’s global hegemony and create a New World Order. Terrorism is made in USA , The global war on terrorism is a fabrication, a big lie.”




Di Indonesia, sudah banyak yang memahami persoalan terorisme ini berkat pencerahan dan ketegasan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia. Tetapi, hal ini belum begitu dipahami di kalangan publik negeri-negri maju. Para pemimpin negeri-negeri maju belum memberikan pencerahan yang tegas kepada rakyatnya seperti Jokowi-JK.

Di negeri maju, baru ada penjelasan mendalam dari pihak akademisinya saja. Tetapi dengan perluasan di media sosial, di sana juga sudah mulai dipahami di kalangan publik bagaimana eratnya katan teroris dengan keuntungan besar dari penjualan senjata dan fabrik senjata ’terror-based industry’, seperti sudah jelas dikatakan Paus Fransiskus.

Orang Indonesia mendengar dari pemimpinnya dan membaca dari penyelidikan akademisi dunia. Hebat Indonesia!








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.