Pemko Medan Segera Revitalisasi Taman

DENHAS MAHA. MEDAN. Pemko Medan melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan akan segera merevitalisasi seluruh taman yang ada di ibukota Provinsi Sumatera Utara ini. Selain menjadikannya sebagai taman yang benar-benar representatif, juga sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH). Revitalisasi ini akan dilakukan secara bertahap mulai 2018. Melalui revitalisasi ini, seluruh taman yang ada akan menjadi sarana publik yang membanggakan bagi masyarakat, sekaligus upaya untuk mewujudkan Medan yang bersih, indah dan terang.

Demikian terungkap dalam diskusi Forum SKPD & Stakeholders Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan di Taman Ahmad Yani Medan yang dibuka Wali Kota Medan, Ir Akhyar Nasution MSi di Taman Ahmad Yani Medan [Jumat 17/3: Petang].

“Pemanfaatan taman sebagai sarana publik itu salah satu tujuan kami. Jika ada pedagang, silakan saja karena itu juga kehidupan mereka‎. Tapi harus ditempatkan secara teratur dan rapi,” kata Wakil Walikota.

Akhyar juga mengimbau kepada perusahaan-perusahaan agar menyalurkan bantuan‎ corporate social responsibility (CSR) perusahaan ke Pemko Medan untuk mendukung revitalisasi taman-taman yang ada.

Apalagi, jelas Akhyar, Pemko Medan juga ingin menambah taman yang ada. Sebab, taman-taman yang ada saat ini keseluruhan bekas peninggalan zaman Belanda.




“Memang ada wacana penambahan taman. Namun saat ini kami lebih cenderung‎ memperbaiki taman yang ada,” tutupnya.

Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan, M Husni, mengungkap tekadnya untuk secara bertahap merevitalisasi taman-taman yang ada di kota Medan. Tujuan utamanya adalah untuk menjadi Medan bersih, indah, dan terang.

“Taman yang direvitalisasi itu yakni, Jl. Gajahmada, Teladan, Beringin, Lapangan Merdeka, Ahmad Yani, Cadika dan Helvetia,” jelas Husni.

Menurutnya, taman selain memiliki fungsi sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH), juga memiliki fungsi estetika dan sosiologis. Taman dapat membuat wajah kota menjadi indah di tengah maraknya pembangunan fisik.

“Secara sosiologis taman juga dapat menjadi tempat warga kota melepas penat setelah seharian bekerja. Di taman ini, bisa terjadi interaksi antar warga sehingga terjalin hubungan sosial yang harmonis,” ucapnya.

Husni selanjutnya menambahkan, Forum ini merupakan salah satu cara dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan untuk menjaring aspirasi dan masukan dari para pakar untuk proses revitalisasi taman. Dia juga mengakui begitu banyak masukan yang diperoleh dari kegiatan ini, di antaranya soal jenis pohon yang dibutuhkan dan lebih bermanfaat untuk kondisi cuaca di Medan.

“Semua masukan ini sangat berarti bagi kita dan tentu akan menjadi bahan kita dalam penyusunan program revitalisasi taman ini, termasuk dalam musrenbang. Untuk mewujudkan hal ini, kita tentunya minta dukungan seluruh pihak,” harapnya.










Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.