PENDIRI JPRK GERAM ATAS UCAPAN GUBSU — Warga Karo Akan Mengadu ke Joe Biden?

EDY S. GINTING. KABANJAHE (Karo Julu, Sumut) — “Jangan bawa-bawa negara lain (Amerika Serikat, red) soal dalam negeri kita,” demikian dikatakan oleh pendiri Jaringan Pro Rakyat Karo (JPRK) (dr John Peter Roy Kaban) kepada SORA SIRULO kemarin [Kamis 27/1].

Itu dikatakannya terkait ucapan Gubsu (Edy Rahmayadi) yang sempat viral.

Edy Rahmayadi mengaku ditegur Pemerintah Pusat karena warga Karo mengadukan jalan rusak ke Presiden Jokowi. Edy lalu menuding warga Karo akan melapor ke Amerika.

John Peter merasa geram atas pernyataan Edy Rahmayadi yang mantan Pangkostrad itu.

“Statement Pak Gubernur tidak layak dilontarkan. Jangan dibawa-bawa negara lain. Ini masalah intern dalam negeri,” kata John Peter.

2 Toyota Hardtop sedang menarik 1 truk Colt Diesel pengangkut jeruk yang terjebak di kubangan lumpur keterasingan Liang Melas Gugung, Dataran Tinggi Karo.

Menurutnya, warga Suku Karo mengadu ke Presiden RI sangat tepat dan tidak ada salahnya.

“Menurut logika saya, kalau memang bisa diselesaikan di Pemerintah Kabupaten atau provinsi, gak mungkin sampai ke Presiden,” tegasnya.

Katanya lagi, masalah jalan rusak parah di banyak tempat Kabupaten Karo bukan masalah baru 5 tahun atau 10 tahun saja, namun sudah lebih 20 tahun.

“Artinya lebih 4 kali Pemilu, belum juga ada perhatian dari pemerintah,” tegasnya dengan tatapan mengajak kita merenungkannya dalam-dalam.

Sebelumnya diberitakan, Gubsu (Edy Rahmayadi) mengaku ditegur oleh Pemerintah Pusat. Teguran itu karena warga di Karo mendatangi Presiden Joko Widodo dengan membawa jeruk untuk meminta perbaikan jalan.

“Bapak-bapak sekalian, saya barusan ditegur dari Jakarta. Janganlah hanya untuk membangun jalan saja, rakyat saya harus membawa jeruk ke Istana,” kata Edy di Medan [Senin 24/1].

Edy menyampaikan itu saat kunjungan anggota DPR di Rumah Dinas Gubsu. Edy mengatakan, jalan rusak di Karo itu terjadi karena dana Pemerintah Kabupaten untuk memperbaiki tidak cukup.

“Bapak-bapak sekalian, sebenarnya terjadi sesuatu itu kan karena ada sebab akibat. 38 km jalan yang harus dibangun jalan itu oleh ibu bupati. Karena bertahun-tahun tidak bisa dibangun, yang memakai itu kan perkebunan, sehingga tidak sanggup itu bupati membangun,” tuturnya.

Edy mengatakan warga itu datang ke Jokowi setelah meminta perbaikan jalan ke Pemkab Karo dan Pemprov Sumut. Jika keinginan warga itu tak dipenuhi oleh Jokowi, kata Edy, mungkin warga itu datang ke Amerika.

“Akhirnya rakyatnya datang ke kabupaten, datang ke provinsi, tak bisa diatasi, dia berangkat ke Jakarta. Mungkin kalau ke Jakarta tak didengar, mungkin datang ke Amerika mereka,” jelasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.