Akhirnya, Perawat Asal Sembahe Ini Melaporkan Kekejaman Suaminya ke Polisi

imanuel sitepu 3IMANUEL SITEPU. DELITUA. Tak tahan sering dipukuli, Sabarina beru Tarigan (35) warga Jalan Besar Delitua, Gg. Mahtap (Kecamatan Delitua) akhirnya hilang kesabaran. Ibu rumah tangga yang bekerja sebagai perawat di RSU Sembiring Delitua ini pun menyerahkan persoalan rumah tangganya ke Polisi.

Berdasarkan laporan ibu anak 4 ini, suaminya Arifin (37) kini mendekam di tahanan Polsek Delitua.

Data diperoleh Sora sirulo di Polsek Delitua [Kamis 10/12] awal ceritanya begini. Setelah sewindu mengarungi bahtera rumahtangga, namun kebahagiaan lahir batin belum pernah dirasakan oleh Sabarina. Kelam yang sudah mewarnai kehidupan perempuan 35 tahun ini. Dirinya kerap mendapatkan perlakuan kasar dari Arifin.

Pun demikian, Sabarina tetap sabar seperti namanya menganjurkan. Dengan harapan kelak, suatu saat nanti, sang suami akan berubah. Mirisnya, kasih sayang dan perlindungan yang diharapkan tetap hampa. Bahkan, sang suami tidak pernah berubah. Alhasil, kekerasan dalam rumahtangga menjadi langganan perempuan asal Sembahe (Kecamatan Sibolangit) yang bagian dari Karo Hilir (Karo Jahe) Urung Sepuludua Kuta ini.

Dari tahun pertama pernikahan, Arifin memang terlihat sosok laki-laki yang bertanggungjawab. Apa lagi begitu putra pertama mereka lahir. Penderitaan dialami Sabarina begitu putri keduanya lahir. Di sinilah Arifin mulai berubah. Pekerjaanya suamisebagai sopir angkot pun tidak ditekuni. Arifin sering pulang larut malam dan dalam keadaan mabuk. Akibatnya, Sabarina harus memutar otak, untuk membeli keperluan dapur, susu anak dan uang untuk mengontrak rumah. Sehingga, untuk memenuhi itu semua, selain bekerja sebagai perawat, Sabarina terpaksa meyambi sebagai tukang cuci pakaian kotor tetangganya. Hal itu dilakukan mungkin karena sudah kadung cinta. Apalagi memikirkan masa depan 4 buah hatinya.

Parahnya, setelah lahir anak ke dua, ke tiga dan ke empat, kejadian itu seakan aktifitas rutin yang harus terjadi. Ibarat kata pepatah tetesan air bisa membuat batu karang pecah. Begitupun hati Sabarina yang sudah kebal dengan semua janji dari suaminya memilih jalur hukum sebagai jalan terakhir.

Seperti yang terjadi [Minggu 6/10: sekira 16.00 wib]. Rumah kontrakan barunya yang beralamat di Jalan Besar Delitua Gang Mahtap (Kecamatan Delitua), menjadi saksi bisu kebrutalan sang suami. Ketika itu dirinya sedang mencuci pakaian, datanglah suaminya meminta uang,

“Minta dulu uang, aku mau keluar,” kata Arifin kepada istrinya.

Karena suaranya tidak begitu keras, Sabarina tidak mendengar permintaan suaminya. Sekejap perkataannya berubah menjadi caci maki, emosinya pun meluap melihat tidak ada respon dari istrinya. Dengan kepalan tangannya ia memukul kepala Sabarina. Rintihan suara kesakitan istrinya membuatnya semakin beringas dan mencekik ibu yang melahirkan keempat anaknya. Tak tahan atas perlakuan kasar yang menimpanya setiap waktu dari sang suami, ia melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Delitua.

Kapolsek Delitua melalui Kanit Reskrim Iptu Jonathan SH, membenarkan telah mengamankan tersangka.








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.