Kolom Andi Safiah: PERCAYA ATAU TIDAK PERCAYA ADANYA TUHAN

Orang yang menyangkal keberadaan Tuhan biasanya dicap Atheists, sementara orang yang percaya akan keberadaan Tuhan dicap Theists. Kedua konsep ini menurut saya saling mendukung walaupun beda arah dan tujuan. Faktor saling mendukung dari kedua konsep ini ada dalam “kesadaran” manusia.

Tanpa kesadaran manusia kedua konsep ini jelas tidak akan punya nilai sama sekali.

Itulah manusia, mereka hadir sebagai pencipta untuk tujuan yang pada awalnya mereka pun tidak mengerti. Misalkan ketika menciptakan konsep Tuhan. Pada awalnya Tuhan digambarkan sebagai sesuatu yang eksis di luar diri mereka. Sesuatu yang misterius dan memang tidak ditetapkan sebuah nilai atau pengertian mendasar di sana.

Ketidaktahuan adalah basis utama dari konsep Tuhan itu sendiri. Maka lahirlah beragam interpretasi dari manusia itu sendiri ketika berurusan dengan Tuhan, salah satunya adalah konsep Theists yang menggambarkan Tuhan sebagai “sosok” yang maha ini dan maha itu dan tempat tinggal beliau disinyalir ada di atas langit lapisan ke tujuh.

Di sisi yang berseberangan, ada konsep Atheists yang secara terang-terangan menolak konsep Tuhan dengan alasan yang menurut mereka masuk akal. Seperti, jika Tuhan ada, kira-kira beliau kok budek saja ketika menyaksikan ketidakadilan berkeliaran di rumah-rumah orang yang justru memuja Tuhan?

Pertanyaan semacam ini biasanya bikin para theologians langsung buka kitab dan mencari jawaban atas pertanyaan rasional dari para Atheists. Tapi, jawaban tetap saja nihil sampai Corona Virus berkeliaran di planet ini.

Pertandingan dalam urusan Tuhan inilah yang membuat dunia manusia sedikit banyak diwarnai dengan ketegangan; baik dalam urusan literatur hingga dalam urusan perang, baik perang opini maupun perang beneran.

Pertanyaanya, bisakah kedua konsep yang dipercaya oleh manusia ini diajak kolaborasi untuk satu urusan penting di luar urusan Tuhan? Misalkan, demi rasa kemanusiaan, bukan rasa ketuhanan maka kita sebagai manusia perlu bersatu dalam melawan Corona Virus yang sebentar lagi bikin bangkrut umat manusia. Terutama mereka yang tingkat ketergantungannya pada Tuhan sangat tinggi.

Kalau ini tidak bisa dilakukan, maka efek Corona Virus jauh lebih berbahaya dari pada siksa kubur atau siksa api neraka kelak.

Bersatulah wahai umat Tuhan eh maksudnya umat Manusia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.