Peresmian Museum Pusaka Karo dan Rumah Gugung Meriah

 

Cosmas Batubara di acara peresmian Museum Pusaka Karo, Berastagi
Cosmas Batubara di acara peresmian Museum Pusaka Karo, Berastagi

Betlehem KetarenBETLEHEM KETAREN. BERASTAGI. Peresmian Museum Pusaka Karo dan Rumah Gugung di Berastagi berlangsung meriah [Sabtu 9/2]. Seribuan hadirin tampak senang mengikuti rangkaian acara peresmian berupa teatrical tradisi pembangunan rumah dan masyarakat Karo, penandatanganan prasasti dan ungkapan-ungkapan syukur serta penggalangan dana guna pelaksanaan misi lembaga museum dan pemeliharaan rumah budaya itu.

Prof. DR. Ahmadsyah mewakili Menteri Kebudayaan dan Pariwisata menyatakan rasa bangganya atas kehadiran museum dan restorasi rumah budaya Rumah Gugung karena, menurutnya, semangat mengangkat nilai-nilai budaya dan kearifan lokal merupakan usaha melestarikan dan mengembangkan nasionalisme sejati.

Lisa Tirto Utomo (Tirto Utomo Foundation) juga terlihat sangat gembira dengan rampungnya pekerjaan ini serta menyatakan akan tetap membantu pembiayaan program Lembaga Pusaka Karo dalam melestarikan Rumah Gugung. Hal senada dikemukakan oleh J.R. Seragih, Rikcy Wakkano, Oloan Simbolon, Liasta Karo-karo, Terkelin Purba (mewakili bupati Karo) dan Chairany br Karo.

J.R. Saragih sebagai pemilik Rumah Sakit dan Universitas Efarina Etaham langsung menyerahkan bantuan sebesar Rp. 70 juta sekaligus juga menyerahkan titipan bantuan dari R.E. Nainggolan-Amry Tambunan sebesar Rp. 10 juta tunai. Oloan Simbolon berjanji akan memperjuangkan dana dari APBN Sumut tahun 2014 sebesar Rp. 100 juta, Liasta Karo-karo sebesar Rp. 3 juta, Bupati Karo sebesar Rp. 5 juta dan Chairany br Karo sebesar Rp. 2 juta.

Cosmas Batubara nampaknya sangat teliti mencermati tampilan-tampilan seni pada acara peresmian itu. “Ada nilai ketuhanan, ada nilai gotongroyong dan nilai sukacita pada masyarakat tradisionil Karo. Kerinduan terhadap nilai-nilai tersebut dan semangat untuk mengembangkannya merupakan tugas kita bersama serta merupakan misi lembaga museum ini!” demikian kesaksiannya serta sebagai tanda dukungannya beliau membantu sebesar Rp. 5 juta serta juga memancing Lisa Tirto Utomo sehingga ibu itu kembali menyatakan bantuannya sebesar Rp. 25 juta.

Sora Sirulo juga memantau, sebanyak Rp. 50 jutaan telah tergalang dana dari lelang-lelang barang berupa miniatur rumah Karo, berbagai corak uis Karo dan raga dayang-dayang serta dari partisipasi (teken les) para tamu undangan. Berbagai jenis alat-alat perkakas rumah tangga maupun alat-alat pertanian kuno juga “mengalir deras” datang di hari itu, seiring dengan kedatangan kolega-kolega pastor Leo Joosten Ginting dari berbagai stasi yang pernah dilayaninya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.