Pet-pet: Serangga Waktu di Karo

Oleh: E.B. Surbakti 

 

petpet 2petpet 1Di kampung kami (Taneh Karo), ada yang disebut pepet atau pet-pet. Saya pikir, dahulu, nenek moyang orang Karo menamainya pet-pet berdasarkan bunyi yang dikumandangkan hewan ini. Bentuknya mirip capung (siri-siri) dan belalang (labang).


Dulu, ketika kampung saya masih dikelilingi hutan, suara petpet terdengar dari rumah. Zaman dulu, pet-pet merupakan salah satu penanda waktu bagi warga Karo pedesaan.

Petpet berkicau ramai-ramai (seperti koor) dan ada juga jedanya. Biasanya petpet pertama bernyanyi Pukul 18.30, masih ada sinar matahari. Matahari benar-benar terbenam pada Pukul 19.00. Pada saat itu, aron yang bekerja di ladang atau sawah bersiap-siap kembali ke rumah. Semua ternak dikandangkan.

Dulu, di kampung kami, sering turun kabut, sehingga jarak pandang kadang-kadang hanya satu atau dua meter saja. Akibatnya, kita bisa terkecoh tentang waktu. Nah, pet-pet itulah penanda waktu (di samping sejenis serangga lainnya yang disebut anak matawari).

Biasanya, warga desa pulang ke rumah dari sawah atau ladang ketika pet-pet sudah berbunyi, karena sebentar lagi setelah itu hari akan gelap. Barangkali, itulah sebabnya ada sebuah lagu Karo lama yang sangat indah berjudul “Erkata Petpet. Penggalan syair lagu Erkata Petpet adalah sebagai berikut:

Erkata petpet, petpet iduru dalan, turang
Dalan ku lau kuta kena

Kuakap ndubé dalen ku juma, turang
Kepéken dalan kiranting, agi
Kukap ndubé dalanta jumpa
Kepéken dalanku tading

One thought on “Pet-pet: Serangga Waktu di Karo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.