Kolom Bastanta P. Sembiring: PETANI KARO HILIR MENJELANG PENYEBERANGAN SUMATERA–JAWA

Saya dapat info dari abang Edi Sembiring Meliala (via messenger) kalau malam ini direncanakan saudara dan saudari kita para petani Mencirim dan Simalingkar akan menyeberang dari Pulau Sumatera (Pelabuhan Bakauheni Lampung) menuju Pulau Jawa (Pelabuhan Merak Banten), untuk selanjutnya menuju Istana Merdeka di Jakarta.

Diinformasikan juga ada beberapa pernandén (Bhs. Karo: kaum ibu) yang mengalami kesurupan (seluk/ kemulun) diantara 20 perwakilan petani yang dipanggil oleh Komisi IV DPR RI saat menginap di Gedung Yayasan Tenaga Kerja Indonesia .

“Mungkin jinujungnya mau ke luar,” kataku.

Gurau bang Edi Sembiring Meliala, “elmunya mungkin tidak mau dibawa nyeberang.”

Dengar kata NYEBRANG, jujur aku merinding. Betul merinding aku!

Kuingat saat perjalanan kami bersama Tim PI GIKI – Medan dulu. Jam 11 malam (pkl. 23.00) kami sudah antri di Pelabuhan Bakauheni (Lampung). Jam 03.00 pagi baru masuk ke kapal. Itupun nyelip-nyelip dipandu petugas.

Kalau tidak salah ingat, saat itu masa liburan panjang sekolah dan kebetulan masa tes CPNS. Jadi mobilitas ke sana ke marinya orang cukup padat. Bahkan pejalan kaki yang masuk ke ferry penyeberangan membludak, apalagi kendaraan.

Di dek paling bawah, Toyota Kijang Super yang biasa kami pamggil Si Jago Merah terparkir. Di rumah panas, berisik, sumpek dan bau kencing ini cuma dia satu-satunya mobil pribadi di antara bus dan truk.

Berpindah ke dek paling atas. Kutatap terus gapura Bandar Lampung. Makin lama, makin jauh, hingga lampunya hanya terlihat seperti bintang malam dan akhirnya hilang ditelan kabut.

Asli mau nangis aku tinggalkan pulauku (Sumatera).

Aku yakin, tentu perasaan itu juga ada dirasakan oleh saudara dan saudari kita para petani Simalingkar dan Mencirim. Mereka sudah berhari-hari berjalan meninggalkan kampung halaman dan sebentar lagi menyeberang meninggalkan pulau taneh perjuangen menuju Istana Merdeka (Jakarta) berharap dapat bertemu dan mengadukan pingko-pingkona kepada Bapa Rayat Sirulo (Presiden Joko Widodo).

Selamat berjuang saudara dan saudari kami Petani Simalingkar dan Mencirim. Pulau Jawa dan segala isinnya telah menunggu kedatangan kalian. Semoga sukses dan seh kai sini surakendu kerina.

Mejuah-juah Indonesia

Video lengkapnya lihat di https://youtu.be/tXH2yJDhK3c

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.