PLTA Korea di Taneh Karo Ricuh

foto nggunturamburidiNGGUNTUR PURBA. KUTABULUH. Kecewa karena dipecat tanpa penjelasan, puluhan pekerja buruh mengamuk di Kantor Perwakilan Perusahaan Proyek Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Desa Rih Tengah (Kecamatan Kutabuluh, Kabupaten Karo). Suasana ricuh terjadi setelah pihak perusahaan menolak menemui pekerja yang merasa dirugikan oleh pihak perusahaan atas pemecatan itu.

Kecewa dipecat secara tidak hormat dan tanpa alasan, puluhan pekerja buruh kasar di perusahaan yang bergerak di bidang proyek pembangunan PLTA ini mendatangi kantor perwakilan perusahaan yang berada di lokasi proyek. Mereka mendatangi Kantor PT ACE untuk menuntut hak mereka dan meminta alasan mengapa dipecat tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu.

Suasana memanas saat pihak perusahaan yang umumnya berwarga negara asing menolak menemui para pekerja yang merasa dirugikan. Kericuhan tidak dapat dihindari ketika puluhan pekerja ini mengobrak-abrik barang-barang yang ada di luar kantor perusahaan serta membakar ban bekas di halaman kantor.

Suasana sempat mencekam dan semakin memanas ketika saat salah seorang perwakilan perusahaan warga negara Korea sempat memberikan perlawanan kepada pekerja. Ini membuat para pekerja emosi dan nyaris terjadi baku hantam di lokasi perkantoran proyek yang diduga milik keluarga Wakil Presiden Jusuf Kalla ini. Suasana dapat dikendalikan saat warga sekitar mencoba melerai pertikaian antara pekerja dan perusahaan.

amburidi 3Sementara itu, proyek pembangunan PLTA ini sudah dikerjakan kurang lebih 5 tahun belakangan ini yang umunya dikelola oleh puluhan warga negara asing dari Korea. Menurut para pekerja, diduga kuat para pimpinan perusaan ini tidak memiliki visa kerja, namun hanya memiliki visa pelancong ke Indonesia. Mereka meminta pihak aparat segera melakukan pemeriksaan terhadap para pimpinan perusahan yang berasal dari negara Korea ini.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.