Kolom Eko Kuntadhi: POLITIK KEMATIAN ANIES

Salah satu kelebihan cara berpolitik Anies Baswedan adalah kemampuannya bermain-main dengan mayat dan kematian. Ingat dulu saat Pilkada Jakarta. Mungkin itu satu-satunya Pilkada paling brutal dan sadis. Hanya karena perbedaan politik, jenazah muslim ditolak untuk disholatkan. Siapakah yang memetik untung dari sana? Ya, Anies Baswedan. Lalu dengarlah sambutan dia saat awal-awal pandemi.

Dengan kata kunci bibir bergetar, Anies mengomentari orang meninggal korban Covid19.

Ia gak perlu bercerita soal programnya. Gak perlu bicara soal pentingnya pakai masker atau jaga jarak atau cuci tangan. Anies melompat. Bicara soal kematian.

Atau masih ingat gerakan fenomenal di Jakarta yang juga menyangkut nyawa : patung peti mati. Anies mengusung peti mati di berbagai sudut Jakarta. Jadi pajangan. Alih-alih mengingatkan orang tentang bahaya Covid19. Ia malah menampilkan suasana horor di masyarakat.

Tapi, saat Rizieq pulang dari Saudi. Bukannya mengingatkan agar karatina mandiri. Anieslah yang paling dulu sowan ke Petamburan. Menemui Rizieq. Lalu cekakak-cekikik.

Kematian adalah akhir perjalanan. Selalu menggambarkan suasana duka. Kita tidak berharap dari pemimpin mengeksploitasi duka itu. Yang kita harapkan dari seorang pemimpin adalah membangkitkan semangat dan optimisme. Sikap berjuang untuk hidup.

Itulah yang gak dimiliki Anies. Setidaknya dalam komunikasi politiknya.

Memang kita sedang dilanda pandemi. Tapi bukan soal kubur dan peti mati melulu yang harus dibicarakan. Fungsi pemimpin justru memberikan semangat hidup. Bukan menakuti-nakuti dengan kematian. Tapi Anies memang spesialis kematian.

Kini, saat Covid makin tinggi gelombangnya. Ia kembali berdekatan dengan kuburan. Ia menjual lagi pesimisme dalam komunikasi politiknya. Komentarnya juga bicara soal jenazah. Di mata Anies, kematian memang selalu menjadi thema menarik untuk berpolitik.

“Mas, kalau dilihat dari foto ini. Mungkin Gubernur sedang meninjau proyek rumah DP 0%?” ujar Abu Kumkum.

Mungkin juga Kum…

One thought on “Kolom Eko Kuntadhi: POLITIK KEMATIAN ANIES

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.