Kayaknya ada sedikit kucing-kucingannya di sini; antara Puan, Jokowi-JK dan Mega. Puan dinonaktifkan dari PDIP oleh Mega, tetapi kedudukannya di partai tak boleh diganti oleh orang lain. Jokowi-JK ‘cuek’ katanya. Kecuekan ini tentu menguntungkan Puan. Dia tak perlu kena peraturan Jokowi-JK keluar dari eksekutif.
Jabatan menteri juga sayang, jabatan tinggi di partai juga sayang, apalagi kalau diserahkan ke orang lain, jangan sekali-kali. Bikin kepala pusing juga. Dalam filsafat hidup Karo yang sudah berumur tua itu (7.400 tahun) bilang ‘bagi singayak labang dua‘.
Tetapi jabatan eksekutif lebih fokus atau sungguh-sungguh tentu lebih baik juga bagi rakyat. Sungguh-sungguh artinya harus 100% kata ustaz Aa Gym.
“Kalau kurang dari 100% berarti tidak sungguh-sungguh,” katanya.
Bagus juga peraturan Jokowi-JK kalau jadi eksekutif tak boleh merangkap ‘petugas partai’. Bagus sebagai syarat kesungguhan.
Jangan kayak anggota DPR yang lebih serius ngurus ngantuk-ngantuknya di sidang-sidang DPR. Tetapi, di DPR ini, mungkin lebih baik yang ngantuk-ngantukan daripada kalau bangun malah berkelahi dengan sesama anggota DPR.