Puisi: ANJING KAMPUNG

ita 11Oleh: Ita Apulina Tarigan

Tiba-tiba aku teringatkan anjing kampung di jalanan kuta Berastepu

Bulu-bulu tebal mereka kuyu disiram abu vulkanik

Ada yang pasrah meletakkan kepalanya di lantai berdebu

Ada yang tegak duduk, mata lesu


Kecerian sepasang ayam remaja tidak mampu mengusik anjing-anjing

Mereka mengawal kuta berdebu

Meski takut dan sepi, bertahan setia menanti yang dirindukan

Anjing-anjing kampung setiawan

kadang mendongak bila Sinabung bergemuruh

Meski lunglai tetap tak beranjak

Katanya: akulah anjing penjaga dengan cinta yang tak pernah padam.

One thought on “Puisi: ANJING KAMPUNG

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.