Oleh: Maria Timmen Surbaktiterselip cintaku pada hujan, jika jeli melihatnya maka butiran itu akan menceritakan riak kecil gemericik bening dan halus angin tak kuasa menahan hujan kepada tanah jatuh bertubi mengalirkan kehidupan terbenam cintaku pada secangkir kopi hangat mengepul semerbak aroma harum kafein seruput perlahan nikmat dalam sengatan lidahcintaku saat mataharii berpapas bulan remang tenang lengang Post navigationPuisi: Sore Menanti Bangun Kembali Citra Sejati Karo