(Untuk anak cucu yang mungkin tak ngerti lagi Bahasa Ibu Pertiwi)
Bayu berdesau menerpa dedaun ke tepi
Teduhan pohon makam pahlawan nan sunyi
Bagai serak tangis tak henti
Lirih menyayat ke sanubari
Asap hitam membubung, ‘lah hangus kampung
Tangis meringis janda yatim meraung
Pekik merdeka terus bergaung
Bea merdeka yang kita tanggung
Mestinya tanggaplah para bijak bestari
Janganlah serakah, menilep atau korupsi
Kemerdekaan ditebus airmata, darah dan nyawa
Jangan abaikan kurban pahlawan bangsa
Laut ‘lah memerah oleh darah pejuang
Kuning menggenang air mata ibu dan yatim piatu
Hitam langit kepulan asap hangus desaku
Tebusan merdeka segenap bangsaku
Tuntun dan pandulah korban cacat nan timpang
Bimbinglah yatim piatu warisan perang
Kita sebangsa seribu nusa sebentang
Dulu menangis moga kelak gemilang
Angin berdesau menerpa dedaun ke tepi
Teduhan pohon makam pahlawan nan sepi
Teganya engkau menghianati martir suci
Korupsi, korupsi, korupsi, korupsi, korupsi
Berbagai dalih, alih alih ikut basmi korupsi
Ramai ramai KPK engkau bully.
(Robin S). Untuk Dirgahayu RI 70 (Agustus ini)