Oleh: Devania Meliala (Medan) Tanpamu … Tiada lagi indahnya lantunan puisi … Tiada lagi gemulainya tarian penaku …Bait-bait syairkupun tak terarah … Daya imajinasiku redup dan lemah … Bak sebujur raga terlepas ruh … Ada sesuatu yang telah sirna …Tak sepenggal pun kata terangkai Untuk menjadi sesuatu yang indah … Tanpamu kasih …Ku seperti lentera tak bernyala … Karna kering oleh minyaknya … Cahya mestika penerang pikiran … Seakan telah layu tertiup gulita …Duhai rindu yang terdiam di hati … Terbanglah bersama hembusan bayu Berbisik di kalbu penambat hati … Ejakan bait rindu sang kekasih … Post navigationPasar Rakyat Jatinegara: Seni, Kuliner, Pameran dan Solidaritas KBB Sebagai Perkuatan Jati Diri Karo