Oleh: Fernando Sembiring (Depok) Di atas meja ini, hanya ada segelas kopi dan gelisah dihadapi sepasang bangku yang tidak pernah ditempati bahkan oleh airmata seorang yang patah hati.Harum wanginya, membaui sekeliling Membalut kesendirian yang sangat sepi Baginya, menanti adalah takdir yang tak pernah disukai Namun rindu membuat rasa bosan mati.Pada sepi itu mulailah dilukiskannya rindu Hitam adalah warna dasarnya.Dan akhirnya kopi ini menemukan pasangannya, ialah sebuah coretan bertuliskan “kangen” yang sedang menunggunya di meja seberang dalam diam. Post navigationSora Sirulo Top 10: Ula Aku Tadingken (Rimta M. Ginting) Bertengger di Puncak Puisi: Sinabung Sayang