Kolom Eko Kuntadhi: RIZIEQ AKHIRNYA MENYERAH

Dua kali mangkir dipanggil polisi. Lalu polisi menetapkan Rizieq sebagai tersangka. Perintahnya tegas: Tangkap! Busyet. Rizieq ciut juga nyalinya. Ketimbang ditangkap, lalu digelandang ke sel. Ia menyerahkan diri ke polisi. Tepat tanggal 12, bulan 12.

Di tanggal yang sama banyak toko online menggelar bonus diskon 1212.

Tentu banyak orang gembira dengan program diskon gede-gedean itu. Lengkaplah sudah kegembiraan masyarakat hari ini.Tanggal 12 ini sendiri, bukan jadwal pemeriksaan Rizieq. Tapi, kalau ia datang sendiri, ya diterima.

Diminta test swab dulu. Lalu tidur di kantor polisi. Nanti pas sudah waktunya pemeriksaan, baru dibangunin. “Mas, bangun. Kita periksa, yuk…”

Tentu saja ketegasan aparat mendapat sambutan. Rangkaian karangan bunga di Markas Kodam, Polda Metro sampai Trunojoyo adalah bukti sokongan publik. Bener deh. Kita sudah capek dengan urusan satu orang itu.

Masa hidup kita hanya mengurus kelakuan satu orang doang? Padahal masih banyak kerjaan yang menunggu kita. Got masih kotor, perlu dibersihkan. Sampah kudu diangkut ke TPA. Tempat tidur belum dirapihkan. Terus yang jagain toko, siapa kalau semua repot sama urusan Rizieq?

Jadi, hari ini, kita bisa hidup normal lagi. Habis makan siang, buka Netflix. Nonton drakor atau nonton Youtube. Main PS4 juga bisa. Meneruskan pertandingan semalam yang masih tersisa karena dijeda pengajian rutin saban Jumat.

Gak usah buka CokroTV dulu. Yang diomongin sama juga, masih seputar Rizieq. Berdoa saja besok-besok themanya berubah. Misalnya soal Haikal Hasan yang ngaku ketemu Rasulullah. Atau soal Somad yang lagi pusing karena pasangan Cawalkot di Medan yang didukungnya kalah Pilkada.

Mungkin soal korupsi Bansos. Atau soal remeh temeh lainnya seperti JK yang bertemu Wakil Presiden kemarin. Yang mereka bahas mungkin soal laga Liga Champions. Tapi, di tanggal cantik ini, hari Sabtu yang mendung. Ada baiknya kita merapihkan kolam ikan. Sudah sejak seminggu niat baik itu tertunda.

Meskipun, membersihkan kolam ikan koi bukan termasuk jihad. Tapi penting juga dilaksanakan. Jika kelewat lagi, saya khawatir koi-koi itu akan berubah menjadi lele. Hanya lele yang bisa hidup di kolam yang kotor.

“Mas, apa komentarmu soal Rizieq yang kini nginep di kantor polisi?” tanya Abu Kumkum.

“Ah, ikan lele memang susah ditangkap, Kum. Licin…”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.