Kolom Ray Bambino: SALAH HITUNG

Kubu O1 harus mengakui manuvernya salah perhitungan. Wacana pembebasan Ba’asyir saya yakini untuk mengukur kekuatan lawan, yaitu melihat respon. Jika lawan tidak protes, maka ada radikalis/ teroris “di belakang” lawan.

Itulah opini yang ingin dibangun. Namun sayang tidak menghitung pendukung kritisnya yang boleh jadi akan bergeser dari O1 ke OO (Golput).

Membebaskan narapidana teroris dengan alasan kemanusiaan pada tahun politik seperti saat ini. Itu sungguh tak mampu “dikunyah” oleh nalar awam. Apalagi oleh kaum intelektual.

Mengenai mesranya O2 dengan “kaum cingkrang jidat ireng” tidak perlu lagi diragukan. Mereka memang sedang saling memanfaatkan.

Untuk itu, ke depannya, jika ingin melakukan manuver, tolong koordinasi terlebih dahulu dengan para buzzer sosmed, kasihan loh mereka.

Kopi Densi malam ini saya jamin tidak akan terasa manis meskipun bergula.

#SalamBerpikirGila

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.