Sampah Berastagi Disoroti di JMS

berastagi
SAMPAH BERASTAGI. Dijepret pada Hari Sabtu 11/4: Pkl. 19.00 Wib.

JUARA R. GINTING. JMS. “Pada suatu saat, era tujuh puluhan, Berastagi pernah dikenal sebagai “kota lalat” karena banyak sekali lalat sehingga turis-turis enggan berkunjung. Kini sampah,” tulis E.b. Surbakti di grup facebook Jamburta Merga Silima (JMS) menanggapi foto yang dikirimkan oleh Justra Ginting ke JMS (lihat foto).

Berkenaan dengan fotonya itu, Justra mengatakan, hatinya tergerak membuat foto itu setelah melihat seorang wisatawan Barat memfoto tumpukan sampah itu. Lalu, dia bertanya di status postingannya di JMS itu: “Di mana kira-kira tanggungjawab pemerintah yang membidangi hal seperti ini?”

Lokasi tumpukan sampah itu menurut Justra adalah Pasar Berastagi, tepatnya depan pangkalan  Angdes (Angkutan Desa) tujuan Jumaraja dan Gurusinga.


[one_fourth]pemandangan sehari-hari sejak beberapa tahun[/one_fourth]

Amoz Pranata D’Hill memberikan informasi lebih jelimet mengenai tumpukan sampah itu. Katanya, itu adalah sampah yang dikumpulkan para pedagang dan warga setempat di seputaran Jl. Perniagaan. Ini sudah menjadi  pemandangan sehari-hari belakangan ini. Ini terjadi mungkin karena tidak ada bak penampungan sampah untuk wilayah pasar. Jadi, dibuang sembarangan begitu saja di jalanan.

“Bagaimana mungkin wilayah pajak yang begitu besar dan kawasan terminal pula tanpa ada bak tempat pembuangan sampah yang memadai?” tutupnya dengan sebuah pertanyaan.

Imanuel Kembaren juga menanggapinya dengan mengatakan memang tumpukan sampah seperti itu dapat ditemukan setiap harinya di situ.

“Apakah memang disengaja atau memang itu sudah alih fungsi jadi TPA (Tempat Pembuangan Akhir), mari kita tanya Dinas Kebersihan. Yang jelas itu merusak pemandangan, bau dan bikin macat,” katanya datar.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.