Nikam Sembiring: “Saya tidak ada menikam si Afner.”

imanuel sitepu 3IMANUEL SITEPU. DELITUA. Terkait adanya ucapan Afner Perangin-angin (21) di sejumlah media yang mengatakan dirinya ditikam oleh tetangganya bernama Nikam Sembiring (57), seorang warga Jl. Bunga Ncole Raya, Kemenangan Tani (Medan Tuntungan), dibantah oleh Nikam Sembiring sendiri.

“Saya tidak ada menikam dia dengan pisau, pak. Saya cuma memukul dia pakai kayu. Itu pun karena aku emosi lantaran wajahku ditumbuknya,” kata Nikam Sembiring didampingi Martidin Lingga (31) ketika ditemui di Polsek Delitua kemarin [Jumat 9/9: sekira 15.30 wib].

nikam
Nikam Sembiring dan Martidin Lingga.

Menurut cerita Martidin Lingga, kejadian tersebut berawal dari pertikaian hanya gegara keranjang sampah di depan rumah mereka. Saat itu [Rabu 7/9: sekitar 22.00 wib], Megawati beru Ginting mendatangi rumah mereka. Dari dalam rumah, Martidin Lingga mendengar Megawati beru Ginting yang tidak lain adalah ibu dari Raja Afner Perangin-angin tiba-tiba berkata: “Angkat keranjang sampah mu ini, binatang!” Itu ditujukannya kepada mertuanya, Nikam Sembiring.

“Aku datang ke luar rumah. Ketika itu aku melihat mertuaku (Nikam Sembiring, red.) sudah berdarah-darah di bagian bibirnya. Selain melihat Megawati, aku juga melihat Afner sedang memukuli mertuaku. Aku kemudian datang menghampiri untuk melerai. Namun, Afner malah memukuliku sehingga pelipis mataku biram akibat ditinju dan dadaku terasa sakit akibat ditunjang,” beber Martidin Lingga.

Sementara menurut pengakuan Nikam Sembiring, saat itu ia baru pulang dari warung hendak ke rumah. Tiba di halaman rumahnya, dia langsung dimaki oleh Megawati. Awalnya, dia diam dan tidak memperdulikan. Karena ucapannya tidak aku hiraukan, tiba-tiba Afner meninju bibirnya.

“Karena terus dipukuli, jelas saja aku melawan dan seketika itu juga aku pukul Afner dengan kayu. Setelah itu, datanglah anakku Lisnawati beru Sembiring (32) dan Martidin Lingga untuk melerai,” kata Nikam Sembiring.

Hal serupa juga dituturkan oleh Lisdawati. Karena dia melihat bapaknya (Nikam Sembiring, red.) terkapar dan berdarah-darah serta suaminya (Martidin Lingga, red.) matanya biram, Lisdawati langsung membawanya masuk ke dalam rumah.

“Tapi, anehnya, kami malah dituduh main keroyok. Selain itu, aku juga dituduh memelihara begu ganjang. Katanya samaku: ‘Memang gara-gara perbegu ganjang ini semua ini. Dasar perbegu ganjang kau’. Pun begitu aku tidak menghiraukannya. Aku tetap mengajak ayah dan suamiku masuk ke dalam rumah,” tutur Lisdawati.




Pantauan Sora Sirulo di Polsek Delitua, puluhan warga Jl. Bunga Ncole (Medan Tuntungan) terlihat mendatangi Polsek Delitua untuk memberi suaka kepada Nikam Sembiring dan keluarganya.

“Tidak benar Nikam sembiring menikam si Afner itu. Kami tau betul bagaiman sifat dan karakternya,” kata Nini Karo (70), salah satu warga Bunga Ncole.

Menurut informasi terakhir yang diperoleh oleh Sora Sirulo, kedua belah pihak yang masih bertetangga ini akan menempuh jalur perdamaian dan kekeluargaan serta saling memaafkan.

“Syukurlah kedua belah pihak mau berdamai. Memang itu lebih bagus. Sebab bagaiamanapun, mereka berdua tetap akan bertetangga,” sebut A. beru Sembiring (38) warga Jl. Bunga Ncole lainnya.








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.