SEBAB ANJLOGNYA HARGA CABE

Oleh ELISABETH BARUS (Medan)

Beberapa hari terakhir ini harga cabe secara umum bisa dikatakan anjlog. Kami mencoba menelusuri sebab musabab anjlognya harga cabe dengan memusatkan perhatian pada harga cabe merah keriting.

Bila kita menjenguk ke belakang, maka terlihat adanya korelasi menurunnya harga cabe merah dengan Puasa Ramadhan.

Namun, jangan lupa, sebelum Puasa Ramadhan [Kamis 23/3] pun harga cabe merah keriting sudah sempat mengkhawatirkan petaninya. Sehari sebelum Puasa [Rabu 22/3], harga cabe merah keriting sempat Rp. 16 ribu/ kg. Esok harinya [Jumat 24/3], naik menjadi Rp. 27 ribu/ kg.

Lalu, keesokan harinya pula [Sabtu 25/3], kembali turun ke angka Rp. 22 ribu/ kg. Kita tidak tahu harga cabe merah keriting untuk Hari Minggu karena libur. Sehari berikutnya [Senin 27/3] turun kembali ke angka Rp. 26 ribu/ kg. Keesokan harinya [Selasa 28/3], harganya anjlog hingga ke angka Rp. 13 ribu/ kg.

Hari ini [Rabu 29/3], harga cabe merah keriting tetap Rp. 13 ribu/ kg. Ini adalah harga yang sangat memprihatinkan dan menyedihkan para petani.

“Apalagi harga pupuk tetap mahal. Janganlah sempat harga cabe merah di bawah Rp. 20 ribu/ kg,” kata pembaca kita merespon berita harga cabe di media kita.

“Belum lagi yang modalnya (modal bertani cabe, red.) ngutang pula,” kata pembaca lain yang tetap bernada sedih sehingga kitapun ikut bermata basah.

Ada dua penyebab utama anjlognya harga cabe merah keriting. Pertama adalah Puasa Ramadhan. Puasa Ramadhan ini membuat tutupnya hampir semua kantin sekolah (SD, SMP, SMA, SMK), akademi dan universitas termasuk masing-masing fakultasnya. Demikian juga kantin berbagai instansi pemerintahan (Pemko Medan dan Pemprovsu termasuk kantor-kantor dinasnya).

Banyak juga rumah makan dan restauran yang tutup. Kalaupun buka, hanya malam hari pada jam berbuka puasa dan setelahnya.

Bulan Puasa Ramadhan ini juga mempengaruhi menurunnya harga cabe jenis-jenis lainnya seperti cabe hijau, cabe rawit halus, cabe rawit kasar, cabe rawit jengki, dan cabe rawit caplak. Kita lihat saja cabe rawit caplak yang hari ini [Rabu 29/3] seharga Rp. 25 ribu/ kg, harga terendah tahun ini.

Sebab lainnya anjlognya harga cabe merah keriting adalah Musim Panen Raya di beberapa sentra cabe merah seperti halnya Kuta Kendit (Liang Melas Gugung) (Kasro Barat), Blangkejeren (Aceh Tenggara), dan Sidikalang (Kabupaten Dairi).

Memang ada pengiriman cabe merah keriting hasil panen Kuta Kendit ke Padang dan Riau via Tigabinanga. Pengiriman ini dilakukan oleh seorang verkoper, bukan pedagang cabe di Tigabinanga. Pengiriman ke Padang dan Riau ini diduga untuk dijadikan cabe giling karena daerah itu banyak mengkonsumsi cabe giling.

2 thoughts on “SEBAB ANJLOGNYA HARGA CABE

  1. Malah di Takengon cabe rawit hanya dua ribu rupiah 1kg. Mau nangis,, tapi ya kayak mana,, sedih udah pasti,, ya brti tahun ini gak beli baju raya, cukup2 la

  2. Kalo anjlok begini, pada mingkem, mendagnya juga mingkem, yg njerit petaninya, tapi kalo mahal semua teriak, mendagnya operasi pasar, yg untung pedagangnya, petaninya gak kebagian,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.