Ketika Jokowi mengunjungi lokasi Food Estate di Kabupaten Humbang Hasundutan, kok ada saudaraku yang berkomentar mengatakan Kabupaten Karo tertinggal? Jelas salah kaprah. Dataran Tinggi Karo (Karo Gugung) sejak dulu jadi lumbung pangan. Dengan gigih membuka pasar hasil pangannya ke Singapura dan Penang.
Namun, masa kejayaan itu berakhir ketika terjadi Konfrontasi dengan Malaysia.
Lalu, pasaran dibuka ke seluruh Sumatera hingga ke Pulau Jawa dan Indonesia Timur. Sanak saudara ikut jadi pedagang besar hingga eceran.
Armada truck diadakan untuk menghantarkan hingga tujuan. Naluri bisnis pedagang Karo jeli.
Dan bila saat ini dibuka lumbung-lumbung pangan baru itu hal wajar. Ini dilakukan dalam menghadapi Pasca Pandemi Covid 19. Daerah yang belum maju pertaniannya akan dijadikan lumbung pangan. Sekali lagi, daerah yang belum maju pertaniannya ……
Yang dibutuhkan petani Karo dan daerah lainnya saat ini adalah industri pengolahan hasil pertanian. Karena lumbung pangan di Taneh Karo produksinya terus berlimpah. Hingga saat panen raya, harga terjun bebas.
Tak ada lagi lahan kosong di Kabupaten Karo. Semua sudah ditanami. Bahkan para petani Karo memiliki ladang di beberapa Kabupaten sekitarnya.
Nah, merekalah pencipta lumbung-lumbung pangan sejak dulu. Yang tak muncul hari ini di layar-layar TV dan Handphone anak negeri ini.
Namun mereka menjerit saat tugasnya menghasilkan pangan berlimpah telah dilakukan, karena harga yang jatuh.