Percakapan Sebelum Tongkang Tenggelam

Supir KPUM 23 Sukses Perawani Pacar di Malam Tahun BaruIMANUEL SITEPU. MEDAN. Suasana duka juga menyelimuti keluarga almarumah Ismadani (29), salah seorang korban tenggelamannya kapal tongkang di perairan Distrik Sabak Berenam (Selangor, Malaysia) [Kamis 3/9). Meski jenazah Ismadani belum tiba, namun rumah duka yang berada di Jl. Sido Bakti No 9, Desa Delitua Kecamatan Namorambe, Deliserdang, juga mulai dipadati keluarga dan tetangga yang datang hendak melayat [Senin 7/9].


“Kakak saya Ismadani meninggalkan seorang putra namanya Aril Pratama, masih berusia 6 tahun. Suaminya Kurniawan masih berada di bandara KNIA menunggu kedatangan jenazah kakak saya. Katanya mayat kakak saya tiba jam 3 sore nanti. Kalau kedatanganya tidak molor, kakak saya akan dikebumikan hari ini,” kata Nurhayati, adik kandung Ismadani.

Saat diwawancarai lebih jauh, Nurhayati pun membantah kalau kakaknya Ismadani adalah TKI gelap ke Malaysia. Karena menurutnya, Ismadani berangkat ke Malaysia pada bulan Pebruari melalui biro jasa resmi.

“Dia berangkat melalui biro jasa. Sudah 8 bulan dia bekerja di salah satu rumah makan di Selangor Malaysia. Ini adalah kedua kalinya kak Isma bekerja di Malaysia,” kata Nurhayati.

Lanjut dikatakan, sebelum dikabarkan tewas tenggelam, Ismadani masih sempat menelpon anaknya Aril Pratama, dengan menanyakan dibawa oleh-oleh apa dari Malaysia.

“Sebelum naik kapal, kak Isma terakhir kali menelpon anaknya untuk menanyakan dibawa oleh-oleh apa. Saat itu, anaknya Aril minta dibawakan oleh-oleh susu. Lantas, ketika kami tanya kapan akan sampai di Medan, Kak Isma bilang paling cepat Jumat sore. Tapi kami mulai curiga waktu kami kontak kembali nomor hapenya. Ternyata sudah tidak aktif lagi,” kata Nurhayati sambil menitikan air mata.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.