Kolom Nisa Alwis: SERAGAM SEKOLAH — Selamat Hari Anak 2020

Seragam sekarang hampir semua panjang. Bahkan sejak PAUD dan TK. Dapatkah pengelola sekolah dan orangtua sama-sama mengevaluasi ini? Pertama, baju panjang dan berlapis sudah pasti lebih ribet, menghambat gerak kinestetik anak. Ke dua, kegerahan membuat tidak nyaman. Ini kontraproduktif, mengganggu bagi good mood anak. Ke tiga, seperti juga kita, kulit anak butuh cukup sinar matahari.

Jika sekujur badan harus ditutup sejak dini setiap hari, risiko kekurangan vitamin D sangat tinggi. Untuk jangka panjang, ini bisa berakibat ke kesehatan fisik dan mental bahkan bisa fatal.

Jika kita percaya bahwa pakaian berkaitan dengan pahala dan dosa, maka ia berpahala jika menunjang fungsi kepraktisan di samping memperhatikan nilai etika dan estetika. Ketika meningkat kenyamanan dan kesehatan pemakainya, lega dan gembira yang melihatnya.

Di sanalah hakekat pahala. Pada kemanfaatan yang nyata.

Sebaliknya, jika peraturan malah rumit, menimbulkan keluhan bahkan risiko kesehatan, apapun alasannya kita telah berlaku aniaya. Membawa anak yang sedang tumbuh kembang ke wilayah obsesi moral orang dewasa.

العقل السليم في الجسم السليم
(akal yang sehat ada di badan yang sehat)
الموءمن القوي خير من الموءمن الضعيف
(mu’min yang kuat lebih baik dari mu’min yang lemah)

#harianaknasional2020

Video Pesan Presiden Jokowi dan Ibu Negara pada Hari Anak Nasional 2020

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.