Kolom Boen Syafi’i: SERAGAM YANG SAMA — Bukan Agama Yang Sama

Saya tidak heran dengan kasus pemaksaan behijab bagi siswi non Islam di sekolah negeri di Padang (Sumatera Barat). Bagi saya, kontroversi semacam ini akan terus muncul, terutama di wilayah yang sudah dikuasai oleh dogma Arab. Sedang yang bukan di wilayah Kadrun? Ya, bisa saja suatu saat akan terjadi pula. Tinggal menunggu waktu saja. Dan ….

Bila de hijabisasi itu sukses di semua lini, maka welcome sudah sistem syariat yang menjurus ke khilafah di negeri ini.

Lalu, Bhinneka TunggaI Ika? Hilanglah sudah, seiring hilangnya nama Indonesia dari peta dunia akibat adanya perang saudara, pembunuhan, saling bantai dan hancurnya puing puing bangunan, efek dari penjajahan satu agama.

Diakui ataupun tidak, sistem pendidikan kita saat ini memang sudah sangat bergeser terlampau jauh. Dari yang semula mengenalkan budaya-budaya Nusantara, serta budi pekertinya. Kini, nilai-nilai budi pekerti telah tergantikan oleh infiltrasi “budi pekerti” asal Arab.

Yang dikit-dikit berdoa. Dikit-dikit halal haram. Dikit-dikit kapir dan ahli surga. Hingga pakaian pun diurusi pula.

Dulu, kita tidak tahu anak didik beragama apa. Karena memang dulu di sekolah negeri, penyeragaman itu wajib hukumnya, dan sangat menjauhi simbol-simbol agama. Kalau sekarang?

Amburadul. Sekarang ada siswa SD yang bercelana panjang, dan yang perempuan disuruh berhijab. Jika tidak berhijab? Maka gunjingan dari beberapa guru mereka dan para wali murid lainnya bakal datang menerpa.

Dalam hal pendidikan, negeri ini sudah berhasil diracuni oleh Budaya Arab. Simbol milik Arab lebih diutamakan daripada menanamkan jiwa Nasionalisme dan kecintaan terhadap budaya bangsa kepada para siswa-siswinya.

Hal ini semakin diperparah oleh sebagian besar para tenaga pendidik yang kian hari kian keracunan dogma Arab.

Padahal mereka ini guru, bukanya kumpulan orang pengajian.

Agama hancur, masih ada di negeri lainnya. Sedang kalau negara ini yang hancur? Hendak ke mana anda akan mencarinya?Sekolah negeri bukan untuk perkembangbiakan Kadrun. Melainkan untuk menanamkan rasa Nasionalisme, yang tiada membedakan antar satu dengan yang lainnya.

Dan itu semua berawal dari seragam yang sama. Bukan agama yang sama.

Rahayu Mulyaning Jagad

Salam Jemblem..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.