Sirulo TV: DARI KARO LATIHAN PERTANIAN KE ISRAEL

Laporan wartawan Sora Sirulo EMMY F. PURBA

 

Seorang putra Karo sedang mengikuti pelatihan Pertanian di Israel. Namanya Syeelwem W Sembiring, asal Desa Sugihen (Kecamatan Juhar, Kabupaten Karo). Sebagaimana pernah diberitakan oleh SORA SIRULO (Baca beritanya di SINI), Syeelwem adalah salah seorang perangkat Desa Sugihen. Kemarin [Rabu 5/12], SORA SIRULO mencoba mengontak Syeelwem lewat whats app ke Israel dari Indonesia, tapi sebelumnya kita menghubungi Kepala Desa Sugihen.

Menurut Kepala Desa Sugihen (Asamta Ginting), ada 8 putra/ putri Karo yang terpilih untuk ikut serta mengikuti pendidikan bidang pertanian ke Israel.




“Mereka dipilih dan diberangkatkan oleh Moderamen GBKP. Pendidikan ini bertujuan agar mereka bisa menimba ilmu bidang pertanian di Israel dan nantinya diharapkan diterapkan  ke pengembangan pertanian di desa mereka masing-masing,” terang Asamta.

Asamta menambahkan bahwasanya posisi Syeelwem sebagai perangkat desa adalah  bagian Tata Usaha dan Administrasi Desa.

Adapun Syeelwem dari Israel menjelaskan, saat ini, mereka sudah mulai masuk kegiatan pendidikan sambil melakukan proses panen buah paprika. Seperti melakukan pendidikan langsung di lapangan. Setiap selesai pendidikan mereka langsung memanen buah paprika ke perkebunan di sana.

Setiap aktivitas harian, mereka dipandu oleh seorang petugas berwarga negara Thailand yang disediakan di setiap petani. Sehingga jadwal pendidikan dan panen paprika tidak tetap setiap hari, tergantung instruksi pembimbing mereka.




Ketika Sora Sirulo menyinggung tentang perbedaan bahasa dan budaya, apakah Syeelwem dan teman-teman memiliki hambatan dalam berkomunikasi dan beradaptasi. Syeelwem menjelaskan bahwa tidak ada kendala dalam beradaptasi dengan lingkungan dan beraktivitas di sana walaupun ada perbedaan bahasa dan budaya yang mencolok. Dalam berkomunikasi mereka tidak mengalami hambatan karena menggunakan bahasa  Bahasa Inggris dalam kegiatan sehari-hari.

Syeelwem menambahkan, dalam kegiatan pendidikan, mereka mempelajari berbagai ilmu pengetahuan, antara lain agribisnis, aquaculture, komputer dan sejarah. Tidak ada hambatan bagi mereka dalam mencerna dan mengikuti pendidikan yang diberikan.

“Saya belum bisa menyimpulkan hal yang menarik menurut saya, karena masih banyak pelajaran yang akan kami terima di bulan-bulan berikutnya,” tutup Syeelwem.







Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.