NGGUNTUR PURBA. KABANJAHE. Jelang kedatangan Presiden SBY, seluruh Kota Kabanjahe dijaga ketat oleh aparat keamanan, khususnya TNI dan polri, dengan mengadakan patroli dan berkeliling ke setiap pos pengungsian yang dijadwalkan akan dikunjungi oleh Presiden.
Terlihat jajaran TNI dan Polri mensterilkan seluruh lokasi di Kota Kabanjahe. Dengan diperlengkapi persenjataan lengkap, aparat TNI dan Polri siap mengamankan kunjungan Presiden RI Susislo Bambang Yudoyono di Dataran Tinggi Karo (Karo Gugung).
Menurut amatan Sirulo TV di lapangan, persiapan pengawalan Presiden ini terkesan berlebihan. Warga Kabanjahe merasa sedang berada dalam keadaan darurat perang melihat gerak gerik aparat keamanan di seputar Kota Kabanjahe. Ini jauh sekali berbeda dengan kunjungan SBY ke Kabanjahe di tahun 2010.
Harapan Pengungsi
Warga pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung berharap, dengan kedatangan orang nomor satu di Indonesia ini, semua masalah dan kekhawatiran mereka selama ini dapat terjawab dan segera terealisasi.
Pengungsi yang berasal dari zona merah, yaitu radius 5 Km dari kawah Sinabung, membutuhkan relokasi lahan pertanian dan permukiman baru. Sudah dapat dipastikan, desa dan lahan pertanian mereka saat ini telah hancur dan tidak dapat dibenahi kembali. Padahal itulah kehidupan dan penghidupan mereka selama ini.
Mereka ingin langsung bertatap muka dan menyampaikan keluh kesahnya selama berada di pengungsian. Mereka juga ingin menanyakan nasib mereka nantinya. Jawaban langsung dari Presiden SBY kepada mereka sangat mereka harapkan. Soalnya, mereka tidak mungkin terus bertahan hidup di tempat pengungsian dengan berdiam diri saja.
Semoga bencana alam yang tengah menimpa warga Karo ini cepat berlalu dan kembali hidup seperti sedia kala.