Sirulo TV: Pieterskerk dari Katolik ke Protestan dan Sekarang Sekuler

Ita Apulina Tarigan 2ITA APULINA TARIGAN. LEIDEN. Pieterskerk adalah salah satu ikon Kota Leiden. Gereja tua yang masih megah berdiri ini menjadi saksi bisu angin perubahan di Benua Eropa. Didirikan pada Abad 10, gereja dibangun sebagai Gereja Katolik. Sejak berdiri, bangunan gereja ini telah mengalami perombakan dan renovasi berkali-kali. Bahkan, sebuah menara setinggi 100 meter di depan gereja yang rubuh sekitar Abad 15 tidak pernah dibangun kembali hingga kini.


Angin perubahan di Eropah pada awal Aabad 16 tidak hanya mengubah kondisi sosial politik benua ini, tetapi juga seluruh dunia. Di awal Abad 16 gerakan Reformasi gereja dari Katolik menjadi Protestan membuat banyak gereja Katolik berubah menjadi gereja Protestan. Belanda adalah salah satu Negara di Eropah yang intens dalam gerakan reformasi ini.

Pieterskerk adalah salah satu gereja Katolik yang berubah menjadi gereja Protestan. Menurut catatan sejarah, alih gereja ini membuat banyak ornamen gereja ditutup piterskerkdengan plester ataupun dicat oleh pihak Protestan untuk menghilangkan kesan Katolik. Belakangan ini, setelah banyak gedung dan gereja tua yang direstorasi, para ahli membuka dan membersihkan segala plester dan cat penutup sehingga banyak mural atau ornamen awal dapat kita saksikan kembali. Demikian juga halnya dengan Pieterskerk.

Di dalam gereja kita dapat menyaksikan mural, lukisan dan juga tulisan-tulisan di batu pualam. Lantai-lantai batu berukir masih bagus dan halus. Batu-batu ini menjadi nisan sekaligus lantai gereja. Kita dapat membaca nama-nama yang dikuburkan di bawah lantai gereja.

Di abad 17, orang-orang Protestan tidak lagi memakai gereja ini dan menjadi bangunan terbengkalai. Di awal abad 17, Universitas Leiden mengambil inisiatip untuk membentuk sebuah yayasan dan membeli gereja ini.

Hingga hari ini Pieterskerk di bawah naungan Universitas Leiden. Mereka mengurus dan merawat Pieterskerk dan juga mengelolanya menjadi salah satu tujuan wisata pada masa kini.




Sejak Abad 18, gereja ini tidak lagi dipergunakan untuk kebaktian. Yayasan Pieterskerk menyewakannya untuk berbagai kegiatan. Banyak sekali kegiatan yang sudah dilaksanakan di dalam gereja ini. Seperti konser musik klasik, pesta perkawinan, kegiatan amal dan siapa saja boleh menyewa Pieterskerk untuk menyelenggarakan acara. Bahkan, banyak ujian mahasiswa dilaksanakan di dalam gereja.

Untuk memasuki gedung gereja ini, kita dapat menuju Café Pieterskerk di samping gereja. Di sana kita harus membayar tiket masuk sebesar € 3. Jika belum mau masuk dan ingin ngopi-ngopi dulu, boleh juga memesan kopi di Café Pieterskerk. Setelahnya anda boleh berkeliling di dalam dan akan terkesima dengan keindahannya.









Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.