SITUS PUTRI HIJAU TERANCAM LONGSOR — Komisi E DPRD Sumut Tinjau Lokasi

TARTA | KARO JULU | Setelah melihat langsung situs Putri Hijau di Desa Sukanalu (Kecamatan Barusjahe) (Karo Julu), Komisi E DPRD Provinsi Sumatera Utara meminta Pemkab Karo segera tetapkan situs ini sebagai Cagar Budaya. Alokasi dana perbaikan situs ini menjadi jelas bila statusnya resmi sebagai Cagar Budaya.

Demikian direkomendasikan oleh Komisi E DPRD Sumut saat kunjungan kerja mereka ke Sukanalu dan menyempatkan diri mengamati dari dekat seberapa parah ancaman longsor situs Putri Hijau itu [Jumat 9/9]

“Rekomendasi sementara kita dalam kunjungan kerja ini adalah meminta kepada Bupati Karo untuk sesegera mungkin menetapkan Situs Putri Hijau di Desa Sukanalu ini sebagai situs cagar budaya,” ujar Ketua Komisi E DPRD Sumut (Syamsul Qomar).

Ketua Komisi E didampingi sejumlah Anggota DPRD Sumut lainnya (a.l. Ingan Amin Barus SSos sebagai pimpinan rombongan, Dr. Soetarto MSi, dr. Meriahta Sitepu MARS, Ruben Tarigan SE) meminta dalam waktu seminggu ke depan sudah menerima penjelasan teknis terkait rencana dan langkah penanggulangan bencana alam berupa perubahan struktur tanah.

“Kami juga meminta agar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut untuk seminggu ke depan memberikan penjelasan teknis tentang rancangan program yang bisa dilakukan guna mengatasi masalah perubahan struktur tanah dan longsor di daerah ini,” tegasnya.

Sebelumnya, Bupati Karo (Cory Sebayang) didampingi Wakil Bupati Karo (Theopilus Ginting) dan beberapa Kepala OPD terkait seperti halnya Kalak BPBD Karo (Juspri Nadeak), Kadis Budporapar (Munarta Ginting), Staf Ahli (Kalsium Sitepu) dan Camat Barus Jahe (Debora Barus) menyambut baik kegiatan kunjungan kerja Komisi E DPRD Sumut yang diinisiasi oleh anggota DPRD Sumut (Ingan Amin Barus) ke Situs Putri Hijau Desa Sukanalu.

Pada kesempatan itu, Cory memohon agar Komisi E DPRD Sumut dapat memfasilitasi penanggulangan perubahan struktur tanah dan longsor di sekitar Situs Putri Hijau.

“Kami akui keuangan daerah Kabupaten Karo tidak sanggup untuk menanggulangi bencana ini. Kami berharap agar Pemprovsu nantinya dapat mengalokasikan anggaran guna penanggulangan masalah yang saat ini ada,” ujar Cory.

Tingginya komitmen bagi upaya penanggulangan perubahan struktur tanah dan longsor di sekitar kawasan Situs Putri Hijau Desa Sukanalu yang muncul dalam kegiatan kunjungan kerja Komisi E DPRD Sumut ini direspon positif oleh inisiator pertemuan (Ingan Amin Barus). Menurut Anggota DPRD Sumut asal Fraksi Partai Gerindra yang mewakili masyarakat dari tiga kabupaten, yakni Kabupaten Karo, Dairi dan Pakpak Barat, pihaknya kini tinggal menindaklanjuti rekomendasi yang telah dihasilkan dalam pertemuan tadi.

“Beberapa rekomendasi tadi mesti dipatuhi para stakeholder. Hal ini penting agar upaya perbaikan dapat sesegera mungkin dilakukan, baik melalui PAPBD 2023 maupun skema yang lain,” terangnya.

Cerita Lengkap Putri Hijau Dan Meriam Puntung Versi Tanah Karo – YouTube

Mengapresiasi kehadiran para kolega dari Komisi E DPRD Sumut dan Bupati/ Wakil Bupati Karo, Ingan Amin Barus berharap masyarakat dapat sedikit bersabar menunggu proses yang sedang dijalankan ke depannya. Sementara itu, Kepala Desa Sukanalu diwakili perangkat (Master Sembiring) dan unsur BPD Sukanalu (a.l. Sudin Sitepu, Darson Sitepu, Senin dan Tina Br Sembiring) meminta agar komitmen yang digagas oleh Ingan Amin Barus segera terealisasi. Situs Putri Hijau maupun warga di sekitarnya sudah sangat merasa terancam dengan perubahan struktur tanah dan longsoran yang kerap terjadi setiap musim hujan tiba.

“Banyak warga yang meninggalkan rumahnya karena takut bencana longsor sewaktu-waktu terjadi. Jadi, melalui Pak Amin Barus kami minta agar mengawal terus komitmen yang tadi kita hasilkan. Ini menyangkut keselamatan kami,” ujar mereka.

Adapun situs Putri Hijau di Desa Sukanalu ini adalah satu diantara beberapa mata rantai tempat-tempat ritual Suku Karo yang sampai sekarang masih sangat sering dilaksanakan, terutama pada Cukera Dudu, 2 hari sebelum Purnama.

Tempat-tempat ritual lainnya yang terangkai di dalam legende Putri Hijau maupun Kerajaan Haru adalah gua tempat kelahiran Putri Hijau di tepi Lau Biang (Seberaya), lokasi Tiga Belawan (Seberaya), Pasar 10 Kecamatan Kutalimbaru (Deliserdang), Pancur Gading (Benteng Putri Hijau, Namorambe), dan Pasir Putih (Belawan).

MISTIS ! PANCURAN GADING LEGENDA PUTRI HIJAU – YouTube

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.