NETIZEN JANGAN ASAL BULLY SEBELUM BACA — Soal Penolakan Makam Korban Covid-19 di Ujung Serdang (Karo Hilir)


Oleh: Karl Sumagara

Tanjungmerawa, Deliserdang

Berita aksi penolakan Lokasi Kuburan Covid-19 oleh masyarakat Desa Ujung Serdang (Kecamatan Tanjungmerawa, Kabupaten Deliserdang, Sumut) beberapa hari ini ramai dibagikan dan diperbincangkan. Selanjutnya menuai beragam komentar pengguna media sosial. Tak jarang, pengguna netizen berkomentar sinis atau membully.

Ini membuat warga pengguna medsos asal Ujung Serdang kesal.

Pasalnya, kebanyakan netizen berkomentar tanpa terlebih dahulu membaca isi berita dan memahami duduk persoalan. Mereka kebanyakan termakan judul berita. Memang, beberapa media atau pemosting di jagad maya membuat judul yang provokatif untuk menarik perhatian calon pembacannya.

Admin Mecopolka, fanspage yang konsen dalam pemberitaan tentang politik budaya dan gerakan petani, yang juga mitra dari Sora Sirulo dan Kahe Kolu, menyampaikan analisisnya sebagai beikut. Banyak netizen yang salah sangka dan mengaitkan masalah ini dengan kasus penolakan penguburan korban Covid-19 di Kecamatan Biru-biru.

Video selengkapnya klik https://www.youtube.com/watch?v=3JolQUkWulc&feature=youtu.be dan https://www.youtube.com/watch?v=BdYfoQz1te8&feature=youtu.be

“Padahal ini dua berita yang berbeda dan dengan konteks yang sangat berbeda,” tutunya.

Selanjutnya dia menjelaskan, kebanyakan netizen berpikir masalah Penolakan Kuburan Covid-19 di Unjung Serdang ini sama atau terkait dengan kasus penolakan penguburan korban Covid-19 yang terjadi di Namo Pinang (Kecamatan Biru-biru).

“Mungkin karena sama-sama terjadi di wilayah Kabupaten Deliserdang ini,” tulis admin Mecopolka (Meme Comic Politik Karo) ke Sora Sirulo via messanger.

Dari pantauan Sora Sirulo di beberapa grub facebook, memang banyak netizen yang salah menanggapi akibat hanya membaca judul tanpa membaca isi berita dan tidak memahami konteksnya. Sehingga tanggapan miring dan bahkan berujung bully tidak jarang muncul.

Kekesalan itu juga banyak berdatangan dari pengguna medsos asal Ujung Serdang lainnya dan berharap netizen jangan salah tafsir.

Akun facebook Juned Ma Biringna salah satunya juga mengungkap kekesalannya dan menyuruh netizen untuk terlebih dahulu membaca ketimbang buru-buru komentar yang salah alamat.

Terutama yang berkaitan dengan pemukulan seorang remaja laki-laki peserta aksi oleh aparat keamanan, Juned berharap agar netizen memahami konteks dan jangan mendukung aksi kekerasan yang dilakukan oleh aparat keamanan.

“Apapun alasannya, tindak kekerasan tidak dibenarkan, apalagi ini terhadap seorang remaja dan warga petani pula,” tegas Juned.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.