Suku Terancam Punah

Oleh: Dirga Ginting (Medan)

 

suku punahUsaha-usaha pembatakan oleh orang ‘Batak’ kepada suku di luar Batak memang jelas ada. Usaha pembatakan itu bisa saja berhasil kalau suku-suku di luar Suku Batak tidak menjaga jati diri, nilai-nilai budaya, dan bahasa suku masing-masing.

Hilangnya sebuah suku di bumi ini dikategorikan apabila tidak ada lagi kelompok/ masyarakat yang memakai adat istiadatnya, budayanya maupun bahasanya. Dalam konteks inilah, menggugah orang-orang dari Suku Karo yang tidak ingin sukunya kelak hilang mengadakan berbagai kegiatan pelestarian budayanya, baik melalui penelitian ilmiah, melalui kegiatan budaya seperti budaya kerja tahun dan lain-lain bahkan seperti yg digalakkan dalam KBB (Karo Bukan Batak) (Sehingga tidaklah berkaitan langsung dengan kepentingan politik lokal maupun agama tertentu).

Suku Karo berjuang untuk menjaga kelestarian nilai-nilai budaya dan bahasa sukunya. Kalau bukan orang Karo siapa lagi? Kalau orang Karo tidak lagi menerapkan budaya Karo dan kalau orang Karo tidak ada lagi memakai bahasa Karo maka dalam pencatatan dunia Suku Karo itu telah punah.


[one_fourth]dahulu kala Suku Celt ini cukup diperhitungkan[/one_fourth]

Saya selaku orang Karo menganggap apa yang diperjuangkan KBB ini adalah menjaga budaya dan bahasa orang Karo. Tentu kita setuju. Kita tidak mau seperti Suku Celt di Inggris yang telah hilang di masyarakat Inggris saat ini. Padahal dahulu kala Suku Celt ini cukup diperhitungkan diantara suku-suku yang ada di Inggris. Sebelum terlambat, ya, suku Karo tentu harus bekerja keras menjaga jati diri sukunya.

Perlu diingatkan, ribuan suku yang pernah ada di muka bumi telah punah meski keturunan-keturunan mereka mungkin saja secara perhitungan DNA masih ada.

Berita terkait: Banyak Suku Asli Hampir Punah



One thought on “Suku Terancam Punah

  1. Semakin banyak tulisan soal ancaman punah suku-suku bangsa di internet pastilah banyak embantu suku-suku itu. Orang-orang introvert banyak menulis soal ini bagus sekali karena umumnya suku-suku yang mau punah itu adalah suku-suku introvert. Mereka tak mau atau sungkan terus terang bilang kepada pengusiknya. Mereka mundur saja, atau pindah ketempat yang lebih terpencil.

    Orang Karo ada pengalaman dengan orang extrovert Batak, mereka bilang kalian Batak banyak orang Karo hanya turut saja dan secara psikologis dikuasai dan didominasi orang-orang Batak itu sehingga tak berani berkutik dan spenuhnya ikut saja atau cari aman dan cari nyaman. Ini sudah pasti ditempat-tempat dominasi orang Batak, yang pada umumnya sangat gampang mendominasi situasi sekitarnya.

    Karo sudah banyak belajar sekarang, tetapi masih banyak yang belum sejauh itu, dan ini jadi tugas orang Karo yang sudah banyak mengerti soal kepunahan ini.

    Sekarang era introversi, orang-orang introvert semakin berdominasi di internet dan berangsur bisa pindah ke dominasi offline juga. Kemenangan introvert di dunia online adalah alamiah artinya sesuai dengan dimensi stimulasi intern introvert. Internet dan dunia maya tak sesuai dengan extroversi karena dimensi stimulasi extern mereka. Abad mereka adalah abad lalu, abad 20 dimana tak ada internet dan berlaku atau berdominasi ialah loudmouth braggarts. Abad 20 adalah abad mulut besar. Abad 21 adalah abad quiet revolution atau abad revolusi mental, abad introversi. Karena itu pada abad ini kemungkinan menyelamatkan suku-suku yang mau punah itu semakin besar.

    Orang Batak sendiri sekarang kebanyakan tak pakai lagi istilah batak untuk suku-suku lain tetapi memakai istilah Batak Toba untuk mereka sendiri. Penemuan arkeolog terakhir yang menyatakan Karo dan Gayo sudah lebih dari 5000 tahun sedangkan Batak baru 700-800 tahun, tak banyak lagi yang bisa menyangkal terang-terangan, hanya diam-diam masih bisa seperti di GBKP.

    MUG

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.