Sumut Berpeluang Bagi Usaha Kuliner

NATALIE SEMBIRING. MEDAN. Wagubsu (Nurhajizah Marpaung) menilai Sumatera Utara, khususnya Medan, sangat kondusif bagi investasi dan cukup prospektif terhadap pembangunan dunia usaha. Hal ini bisa dibuktikan dengan dibukanya usaha kuliner Medan Par Par di Jl. KH Wahid Hasyim, Medan.

“Ini merupakan bukti nyata bahwa Sumut, khususnya Medan masih sangat kondusif bagi investasi dan prospektif bagi dunia usaha. Kehadiran Medan Par Par ini sangat relevan untuk keperluan warga kota dalam memenuhi alternative untuk menentukan pilihan kuliner,” ujar Wagubsu dalam Grand Opening Medan Par Par kemarin [Minggu 5/11].




Dengan kehadiran Medan Par Par ini, lanjut Nurhajizah, diharapkan kota Medan dapat menjadi salah satu objek prioritas bagi para wisatawan baik domestic dan mancanegara untuk berkunjung ke daerah ini, apalagi kepariwisataan kota Medan dikenal senantiasa mengandalkan kelezatan cita rasa makanan dan jajanannya.

“Atas nama Pemprovsu, saya menyampaikan rasa bangga kepada pengelola Medan Par Par yang telah memprakarsai usaha ini. Ini menambah bukti kepedulian anak bangsa terhadap pembangunan daerah. Kita harapkan Medan Par Par dapat membuka cabang di daerah lain, terutama di wilayah Bandara Silangit,” ujar Nurhajizah.

Dalam kesempatan itu, Nurhajizah juga mengatakan optimis Kota Medan akan semakin representatif sebagai kota metropolitan yang dapat mendorong berbagai sector dunia usaha, sehingga diharapkan dapat meningkatkan devisa negara, serta menambah pendapatan asli daerah dan membuka kesempatan lapangan kerja.

Di sisi lain, kota Medan juga diharapkan dapat semakin maju dengan berbagai aktivitas ekonomi yang mendukung kesejahteraan masyarakatnya, terutama aspek wisata kuliner, sehingga secara umum akan mendukung program pengembangan kepariwisataaan di Sumut bersama dengan objek wisata lainnya.

“Komitmen kita untuk mengembangkan wisata memang perlu ditingkatkan mengingat sector ini sedang menghadapi tantangan besar. Untuk itulah, kita harapkan Medan Par Par ini tidak hanya bermanfaat bagi pemilik melainkan juga bagi kita semua,” kata Nurhajizah.

Sementara itu, owner Medan Par Par (Oki Setiana Dewi) mengatakan, dirinya membuka bisnis Medan Par Par ini karena sebelumnya, dia sudah memiliki usaha di bidang fashion di Medan yang terletak di Jl. Ringroad. Lantaran sering bolak balik Medan-Jakarta, akhirnya Oki mengaku sangat mencintai Kota Medan sehingga dia berkeinginan membuka usaha kuliner yang dapat menjadi oleh-oleh khas Kota Medan.
 
Dikatakan oleh Oki, Medan Par Par ini berbeda dengan oleh-oleh khas kota Medan lainnya, karena di outlet Medan Par Par masyarakat dapat memilih berbagai macam kuliner mulai dari jenis kue, bolu, cake dan pastry. Ragam kuliner yang disajikan ini dikatakan Oki dikarenakan kebutuhan kesukaan orang terhadap kuliner itu berbeda. Dengan adanya berbagai pilihan, maka konsumen dapat memilih sesuai dengan kesukaan mereka.
 

“Medan Par Par ini tidak ada di kota lain. Saya punya usaha kuliner bersama adik saya di Surabaya yakni Surabaya Patata. Namun, kue di Medan Par Par ini berbeda dengan yang di Surabaya, ini kami lakukan karena kami yakin setiap daerah memiliki ciri khas kue masing-masing,” terang Oki.




Bahkan kata Oki, pihaknya memilih nama Par Par yang diambil dari Bahasa Batak yang artinya berlipat ganda dan banyak atau beranak terus menerus. Dengan begitu diharapkan Medan Par Par ini dapat memiliki cabang di mana-mana, termasuk cabang di Bandara Silangit.

Lebih lanjut dikatakan oleh bintang film Ketika Cinta Bertasbih ini, Medan Par Par nantinya tidak akan berdiri sendiri, melainkan akan ada UKM-UKM lain yang bergabung, sehingga Medan Par Par juga turut untuk memajukan UMKM di kota Medan.

“Saya belum tahu berapa banyak UKM yang akan bergabung, namun saya menginginkan sebanyak-banyaknya agar UMKM di Medan dapat maju Bersama,” kata Oki.









Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.