Sumut Tuan Rumah Bulan Pengurangan Risiko Bencana 2018

ADINDA DINDA. SORONG. Sumatera Utara terpilih sebagai tuan rumah Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Tahun 2018. Kegiatan tersebut merupakan agenda tahunan para stakeholder kebencanaan yang dihadiri oleh ribuan peserta dari seluruh Indonesia.

Pengumuman Sumut sebagai tuan rumah disampaikan pada acara penutupan Peringatan Bulan PRB tahun 2017 di Aimas Convention Center, Sorong, Papua Barat [Selasa 24/10].

Penetapan Sumut sebagai tuan rumah ditandai dengan penyerahan bendera/ pataka kepada Gubsu yang diwakili oleh Kepala BPBD Provinsi Sumatera Utara (Dr Ir Riadil Akhir Lubis MSi). Pataka diserahkan oleh Sektertaris Utama BNPB (Ir Dody Ruswandi MSCE) disaksikan oleh Kepala BNPB (Willem Rampangilei). Sebelumnya, Dody menerima pataka dari Wakil Gubernur Papua Barat (Mohammad Lakotani) sebagai tuan rumah acara yang berlangsung pada 22-25 Oktober tersebut.




Dalam sambutan Gubernur Sumatera Utara (Dr H T Erry Nuradi MSi) yang disampaikan oleh Kepala BPBD Provsu (Riadil), Tengku Erry Nuradi menyampaikan apresiasi kepada BNPB dan seluruh BPBD Provinsi dan kabupaten/kota yang telah menetapkan Provinsi Sumatera Utara sebagai tuan rumah peringatan bulan pengurangan risiko bencana tahun 2018.

“Kami sangat berbahagia dan berusaha sebaik mungkin dapat memfasilitasi kehadiran kita semua dengan menjemput niat yang ikhlas kita semua semoga diberi kesehatan dan kesempatan agar bersua kembali di wilayah Barat Indonesia. Insyaallah kami Pemerintah Provinsi dan masyarakat Sumut siap menyambut kehadiran bapak/ibu sekalian,” demikian Gubernur Sumut.

Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei menyampaikan bahwa Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana dilaksanakan setiap tahun sebagai sarana untuk memperkuat pemahaman Pemerintah dan Masyarakat terhadap aktivitas Pengurangan Risiko Bencana sebagai investasi untuk ketangguhan.

Hal ini bertujuan untuk membangun kesadaran bersama, membangun dialog dan mengembangkan jejaring antar pelaku PRB serta dapat dijadikan ajang pembelajaran bersama bagi pelaku PRB seluruh Indonesia.

Willem mengatakan bahwa pelaksanaan acara Peringatan Bulan PRB pada tahun 2017 memang hanya digelar selama tiga hari, namun membutuhkan persiapan panjang. Dengan ditutupnya pelaksanaan Peringatan Bulan PRB 2017 di Papua, maka selanjutnya untuk setahun ke depan Sumatera Utara dapat mempersiapkan pelaksanaan Peringatan Bulan PRB selanjutnya.

Kepala BPBD Provinsi Sumatera Utara Dr Ir Riadil Akhir Lubis,M.Si mengatakan dipilihnya Sumatera Utara sebagai tuan rumah karena tahun 2018 giliran wilayah Barat menjadi lokasi penyelenggaraan acara. Lebih jauh lagi, Sumut dinilai sebagai provinsi yang memiliki kepedulian terhadap penanggulangan bencana.

“Gubernur Sumatera Utara dinilai concern terhadp upaya penanggulangan bencana dan pengurangan risiko bencana yang diintegrasikan ke dalam program pembangunan daerah. Ini dibuktikan dengan alokasi anggaran bencana dalam APBD Provinsi dan APBD kabupaten /kota yang cukup besar,” kata Riadil.

Demikian juga Sumut mendapat alokasi dalam APBN diantaranya dana siap pakai dan hibah rehab dan rekonstruksi yang digunakan untuk pemulihan pasca bencana.

Saat erupsi Gunung Sinabung

“Sumut termasuk daerah yang risiko tinggi terjadinya bencana. Hasil kajian risiko bencana, Sumut terdapat 12 jenis bencana seperti gempa bumi, banjir bandang, tanah longsor, angin puting beliung, gunung api, tsunami dan lain-lain. Sebagian besar kabupaten/ kota se Sumut juga termasuk dalam 136 kabupaten/kota di Indonesia yang kawasan rawan bencana,” jelas Riadil.

Bulan PRB tahun 2017 diikuti sekitar 3.000 peserta dari 34 provinsi dan 416 kota dan kabupaten yang terdiri dari kepala daerah, DPR/DPD/DPRD, kementerian/lembaga, SKPD provinsi khususnya BPBD Provinsi/kab/kota, forum PRB, praktisi kebencanaan, perguruan tinggi dan ormas.

Adapun rangkaian kegiatan yang dilaksanakan adalah pelatihan kebencanaan, pawai pelajar sadar bencana, gerakan masyarakat kali remu, rally PRB sekaligus memasang rambu kebencanaan, penanaman pohon, pertemuan dan diskusi kebencanaan, pameran kebencanaan, lomba dan bakti sosial pendidikan serta diakhiri dengan field trip sosialisasi kebencanaan di Kabupaten Raja Ampat.








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.