GOLPUT, BERBAHAYAKAH BAGI DEMOKRASI INDONESIA?

Dedy Nur ST Caleg DPR RI no 2 PSI Dapil Bali Golput menjadi wacana alternatif dari warga negara Indonesia yang menilai kedua kandidat presiden dan wakil presiden tidak sanggup menjawab “kekhawatiran” mereka terkait dengan hal-hal fundamental; seperti masalah HAM dan masalah-masalah fundamentalisme agama. Bagi “Golputer”, di kedua kubu yang bertarung merebut kekuasaan, baik eksekutif maupun…

Baca selengkapnya

Kolom Eko Kuntadhi: 2 WAJAH PENANGANAN TERORIS

Dulu setelah polisi menangkap gerombolan teroris, berita disebar besar-besaran. Bahkan ada sebuah penangkapan yang disiarkan langsung oleh stasiun TV. Para petugas berlarian membawa senjata. Mengepung sebuah rumah. Dar, der, dor! Mirip film bioskop. Gunanya untuk menciptakan rasa aman masyarakat. Tuh, lihat petugas kita gak takut. Teroris berhasil diringkus atau dikalahkan.

Baca selengkapnya

Kolom Ganggas Yusmoro: JIKA JOKOWI TIDAK TERPILIH LAGI

Hiruk pikuk yang terjadi akhir-akhir ini hanya karena Cawapres telah membuat energi terkuras. Membuat situasi tentu saja tidak sehat. Kita semua yang representatif kaum nasionalis harus saling menghujat karena saling merasa benar mempertahankan argumen. Namun, apakah kita semua tidak memikirkan hal yang lebih besar yaitu masa depan Bangsa dan Negara?

Baca selengkapnya

Kolom Boen Syafi’i: GOLPUTMU MERUSAK MASA DEPAN INDONESIA. MAU?

Pro kontra pemilihan Cawapres Pak Jokowi tibaknya bin ternyata masih berlangsung sampai detik ini. Yang pro memilih legowo, karena mereka beranggapan siapapun wakilnya, yang penting “sang driver” tetaplah Pak Jokowi. Yang kontra ternyata masih menyimpan dendam lama, karena Cawapres Pak Jokowi dulunya pernah “berbenturan” dengan karib sehidup semati sang Presiden Indonesia ini.

Baca selengkapnya

Kolom M.U. Ginting: MENGAPA GOLPUT?

Menurut Maja Barus, Golput tidak hanya masalah memudarnya kepercayaan terhadap penguasa, tetapi juga terkait dengan sistem pelaksanaan Pemilu. Alasan lain dari berbagai interview di Medan mengapa banyak Golput dalam Pilkada kali ini di Medan ialah, katanya, setelah memilih yang dipilih lantas tak lama kemudian masuk penjara, dan malah yang disalahkan yang memilih pula. Salah pilih katanya.

Baca selengkapnya