Di kisaran Tahun 1996 – 2003, berkaitan dengan pekerjaanku, seringkali aku bertemu dengan para public figure dan pejabat negara. Menurutku first impressions (kesan pertama) itu sangat dapat melekat dalam memory. Biasanya aku sensitif dalam hal ini.
Ketika menjadi Presiden, SBY menggembar-gemborkan filosofi hidupnya, yakni seribu teman, nol musuh. Itu berarti saat menjadi Presiden, SBY berusaha berteman dengan siapa saja dan menghindari permusuhan. Artinya, SBY berusaha berteman dengan semua pihak dan tidak menciptakan musuh yang menentang dirinya sebagai presiden. Jelas SBY tidak suka kegaduhan. Ia lebih suka damai, aman, nol konflik.
Ini bukan perihal benar atau salah. Tetapi saya secara pribadi melihat dari kebalikannya. Bahwa orang-orang partailah yang membuat kericuhan ini. Orang partai itu bisa saja Effendi Simbolon atau siapa saja yang terganggu dengan kehadiran Archandra.
Kalau kita mencoba merunut perjalanan Jokowi dari mulai Walikota Solo hingga jadi presiden sekarang ini selalu bahasa eksistensialisme yang ingin ditunjukkan Jokowi kepada publik.
Soal bus Trans Jakarta kemarin Ahok bilang: “Saya nggak bisa jelasin lah. Sekarang mau bukti apa? Kemarin beli bus baru dari Tiongkok bermasalah. Artinya apa, mark up ada permainan anggaran, ya udahlah kita mau bilang apa, barang udah jadi.” (merdeka.com).
“Institusi penegak hukum itu harus objektif, subjektif pada kepentingan rakyat, untuk menjelaskan itu, penegak hukum harus objektif, subjektif kepentingan rakyat, itu,” jelas Habibie.