Kolom Boen Safi’i: HARAPAN ITU TERSISA HANYA SATU
Sebenarnya, kemunculan Ahok kemarin adalah sebuah fenomena. Sikap Ahok yang keras kepada begundal negara adalah hal baru yang jarang sekali kita jumpai saat ini. Ahok pun menyebut dirinya bahwa dialah anjing yang menjaga harta tuanya (rakyatnya).
Kolom Sanji Ono: MEWUJUDKAN JANJI-JANJI
DPRD DKI meminta fasilitas mobil mercy terbaru untuk menunjang kinerja mereka. Jadi Ingat Ahok, kan? Jangankan mobil mercy, lah minta makan lobster aja kagak dikasih.
Kolom M.U. Ginting: KE HULU DANA SARACEN
Aliran duit ke Saracen sedang diselidiki oleh Bareskrim Polri. Mudah-mudahan kejelasan aliran dana ini bisa segera rampung, dibandingkan dengan persoalan air keras Baswedan yang berjalan seperti siput.
Kolom Ganggas Yusmoro: SARACEN, USUT TUNTAS!
Jika Kasus Saracen tidak diusut tuntas, mau jadi apa negeri kami? Ya, Allah, ya Tuhan. Kami, kami hanyalah rakyat biasa. Rakyat yang ingin negeri ini menjadi negeri yang besar. Negeri yang dicita-citakan nenek moyang kami, negeri yang diperjuangkan oleh semua elemen bangsa saat itu dengan tidak mengenal Suku, Agama dan Ras. Pahlawan-pahlawan kami telah berkorban […]
Kolom Adinda Dinda: ASMA DEWI, NAMAMU KINI
Nama Asma Dewi cukup indah di telingaku karena setiap nama ada arti dan maknanya. Asma artinya mulia tinggi. Dewi bahasa Indonesianya ketuhanan yang Bahasa Jawanya bidari cantik dan tabah.
Kolom Ganggas Yusmoro: BEBERAPA FAKTA DARI GOLONGAN KADAL GURUN
Sekarang tiba-tiba mempolitisir isu Rohingya untuk membuat gaduh negeri sendiri. Mereka tiba-tiba sok merasa bersaudara. Padahal, saat Pilkada DKI, mereka mengancam orang-orang pakai ayat. Bahkan mayat juga diancam. Padahal masih sama-sama satu golongan. Agamanya sama. Nabinya sama. Kitabnya juga sama.
Kolom Ganggas Yusmoro: Saracen, ala PKI Masa Kini?
Hiruk pikuk tertangkapnya Saracen jelas membuat kita semua membelalakkan mata. Mau tidak mau negara ini sudah seperti api dalam sekam. Dipermukaan nampak adhem ayem, namun sewaktu-waktu bisa membakar apa saja. Menghanguskan dan memporakporandakan negeri ini. Kenapa?
Kolom Eko Kuntadhi: MASIH BANYAK TUMBILA DI SEKELILING KITA
Saya pernah menjumpai akun FB, fotonya dua anak muda kakak beradik yang wajahnya jelas keturunan Tionghoa. Di status tersebut dia secara kasar menghina Kanjeng Nabi Muhammad. Orang-orang marah dan mencaci maki dua kakak-beradik ini.